Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muchdi PR Nilai Prabowo Tidak Bisa Melakukan Apa yang Dijalankan Jokowi

12 Februari 2019   10:11 Diperbarui: 12 Februari 2019   10:53 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah negara yang demokratis, setiap warga negara bebas menentukan pilihannya terhadap partai, anggota legislatif, maupun untuk presiden serta wakil presiden.

Banyak faktor yang dipertimbangkan oleh pemilih sebelum menentukan pilihan itu.

Pandangan para tokoh termasuk tokoh politik juga akan dapat memengaruhi pilihan politik warga bangsa.

Selain mencermati pandangan para tokoh tentang pilihan politiknya, menarik juga untuk mencermati beralihnya kubu politik seorang tokoh ke kubu politik lainnya, terlebih-lebih kubu politik itu dahulunya sangat tidak disukainya.

Publik selalu menyimak alasan para tokoh itu berpindah haluan.

Ali Muchtar Ngabalin, Tuan Guru Bajang, La Nyalla Mataliti pada Pilpres 2014 merupakan sosok-sosok yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tetapi sekarang mereka berada di kubu Jokowi- Ma'ruf Amin.

Begitu juga halnya dengan Ferry Musirdan Baldan dan Sudirman Said yang pernah menjadi menteri pada Kabinet Jokowi, sekarang justru berada pada kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Publik yang semakin cerdas juga sudah dapat menilai alasan mereka pindah kubu, apakah karena alasan objektif atau karena alasan subjektif.

Apa pun alasan dan motif mereka untuk pindah, itu sepenuhnya hak demokrasi yang mereka miliki.

Berkaitan dengan pindah kubu itu, menarik juga untuk mencermati pindah haluannya Mayor Jenderal ( Purnawirawan ) Muchdi PR, Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Berkarya yang justru sekarang mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin . Seperti diketahui, partai tempat bernaung itu adalah partai pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Mayor Jenderal (Purnawirawan) yang punya nama lengkap Muchdi Purwoprandjono itu lahir di Sleman ,Daerah Istimewa Yogyakarta pada 15 April 1949 .

Lulusan Akademi Militer tahun 1970 ini pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus  Muchdi PR juga pernah menjabat sebagai Deputi IV Badan Intelijen Negara ( BIN) . Tokoh ini juga dianggap dekat dengan Muhammadiyah dan dua kali menjabat Ketua Umum Perguruan Silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah.

Pada Februari 2008 , ia terjun ke dunia politik dan ikut mendirikan Partai Gerindra  kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Umum partai it .

Berbagai berita menyebut bahwa Muchdi PR sangat dekat dengan Prabowo Subianto.

Tetapi pada tahun 2011, mantan Deputi IV BIN itu hengkang dari Gerindra dan kemudian gabung dengan PPP.

Selanjutnya sekarang ini mantan Danjend Kopassus itu menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.

Sebagai petinggi Partai Berkarya dan juga sebagai sosok yang ikut mendirikan Gerindra, seyogianyalah Muchdi berada pada kubu Prabowo - Sandiaga Uno dalam pertarungan Pilpres.

Tetapi nyatanya bukan demikian. Faktanya Muchdi PR mendukung Jokowi - Ma' ruf Amin .

Bahwa ia mendukung pasangan capres 01 dibuktikan dengan kehadirannya pada deklarasi dukungan purnawirawan TNI ke- Jokowi - Ma'ruf di JIEXPO Kemayoran ,( Minggu ,11/2/2019).

Mengapa Muchdi PR, orang dekat Prabowo yang ikut mendirikan Gerindra dan sekarang petinggi di Partai Berkarya, menjadi pendukung Jokowi- Ma' ruf Amin? 

Dikutip dari detiknews .com ,11/2/2019 , sekurang - kurangnya ada dua alasan yang membuat sikapnya demikian.

"Yang pertama karena saya melihat Pak Jokowi itu sudah banyak berbuat banyak selama 5 tahun ini. Itu jelas  pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat dan rakyat Indonesia . Sudah jelas kan," ujar Muchdi.

Sesungguhnya yang diungkapkan mantan Danjend Kopasuss itu sudah diketahui dan dirasakan masyarakat manfaatnya . Tetapi seperti yang kita saksikan , oleh kelompok politik yang berseberangan dengan Jokowi selalu melakukan " kampanye" yang berusaha untuk mendegradasi hasil karya presiden petahana itu.

Berbagai narasi dibangun untuk itu. Kalimat seperti, jalan tol hanya untuk orang kaya, jalan tol tidak bisa dimakan, infrastruktur dibangun dengan hutang, merupakan upaya untuk mengecilkan arti prestasi Jokowi.

Karenanya sangat bermakna ketika Muchdi PR sosok yang berada di Partai Berkarya, kembali mengungkapkan keberhasilan mantan  Walikota Solo itu.

Alasan berikutnya mengapa Muchdi PR memilih Jokowi dan bukan Prabowo sangat menarik untuk dicermati.

Sesudah menjelaskan keberhasilan Jokowi dalam membangun negeri ini, Muchdi PR menyatakan, "Pak Prabowo kan kawan saya. Jadi saya kira itu mungkin tidak bisa dilakukan oleh Pak Prabowo 5 tahun ke depan." 

Saya tidak tahu apa alasan mantan Danjend Kopassus itu mengungkapkan hal yang demikian . Tetapi dengan menyebut Prabowo sebagai kawannya maka tidak salahlah kalau menduga, ada beberapa faktor yang digunakan Muchdi sebagai ukuran, sehingga ia sampai pada pendapat yang seperti itu.

Muchdi sudah bicara dan terpulang kepada masyarakat lah untuk menilai ucapannya itu.

Salam Demokrasi!

Sumber: 

1. Detiknews ,11/2/2019 : Muchdi PR yang Mbalelo " Dibawa " ke Tommy Soeharto.

2. Wikipedia 

         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun