Seperti apakah kekuatan TNI kita sekarang ini? Â Kompas.com ,08/06/2018 memberitakan ,saat ini militer Indonesia terkuat ke-15 di Dunia . Indonesia memiliki 435 ribu personil aktip dan 540 ribu personel cadangan. Selain itu ,TNI diperkuat 418 tank ,1.131 Kenderaan lapis baja ,456 artileri dan 153 peluncur roket .
Indonesia juga memiliki 478 pesawat pesawat terbang ,termasuk 41 jet tempur dan 197 helikopter. Sedangkan kekuatan maritim Indonesia didukung 221 kapal perang yang terdiri atas 8 fregart ,24 korvet ,tiga kapal selam ,74 kapal,patroli dan 12 kapal penyapu ranjau .
Selanjutnya media on line milik Harian Kompas itu menyatakan ,untuk mengurus Angkatan Bersenjatanya ,Pemerintah Indonesia menyediakan anggaran sebesar 6,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp.96 Triliun .
Selanjutnya layak juga dicatat bahwa satuan elit Angkatan Darat ,Kopassus disebut juga sebagai pasukan elit yang disegani di dunia .
Kemudian saya juga memperoleh kesan yang kuat bahwa prajurit TNI adalah pasukan yang dicintai oleh rakyat .Hal ini antara lain terlihat dari berduyun - duyunnya anggota masyarakat ikut hadir pada peringatan Hari Ulang Tahun TNI,5 Oktober .
Dengan postur TNI yang demikian maka agak mengherankan juga ketika Prabowo Subianto pada Pidato Kebangsaan yang disampaikannya tanggal 14 Januari 2019 menyatakan bahwa negara Indonesia diprediksi hanya dapat bertahan selama tiga hari jika terjadi krisis keamanan seperti misalnya menghadapi perang .
Yang lebih mengherankan untuk saya ,capres 02 itu mengatakan hal itu dia kutip dari pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu .
Walaupun bukan seorang ahli tentang militer tetapi ketika membaca ucapan mantan Pangkostrad itu ,saya hampir dapat memastikan bahwa ada yang salah dengan pernyataan itu .Begitu juga halnya ketika Prabowo menyebut pernyataan itu dia kutip dari keterangan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ,saya juga tetap menganggap ada yang salah dari pernyataan itu.Â
Saya berpendapat ,bagaimana mungkin militer Indonesia hanya dapat bertahan selama 3 hari andainya terjadi krisis keamanan misalnya menghadapi perang .
Saya teringat pada sejarah ,untuk mempertahankan kemerdekaan saja terutama dalam Perang Kemerdekaan ,TNI bersama rakyat tahan perang bertahun tahun .
Pada masa itu TNI dan rakyat dengan peralatan perang yang sederhana mampu bertahan yang pada akhirnya memaksa Belanda ke meja perundingan dan mengakui kemerdekaan negeri yang pernah dijajahnya itu.
