Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teror Bom Jelang Debat Pilpres

9 Januari 2019   18:35 Diperbarui: 9 Januari 2019   18:41 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Mengejutkan juga berita yang beredar hari ini ,yakni teror bom ke kediaman dua pimpinan KPK . Pertama adalah kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Jati Asih Bekasi dan yang kedua di kediaman Wakil Ketua Laode M Syarif di kawasan Kalibata Jakarta Selatan.

Pada kediaman kedua pimpinan komisi anti rasuah itu ,dilemparkan benda diduga bom molotov.

Kejadian ini termasuk luar biasa juga karena sepanjang yang diketahui ,belum pernah terjadi kediaman pimpinan KPK dilempar bom .

Memang sudah merupakan tunangan bagi pimpinan dan petugas KPK lah untuk menerima berbagai jenis ancaman ,karena pekerjaan yang mereka lakukan pasti akan bersentuhan dengan tokoh tokoh atau korporasi yang juga punya jaringan atau kekuatan yang akan melindungi mereka .

Salah satu teror yang kita catat dan belum terungkap sampai sekarang adalah teror yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan .Teror yang menggunakan air keras itu menyebabkan mata Novel rusak .

Teror bom dikediaman Agus Rahardjo dan Laode Syarif itu menjadi menarik untuk menghubungkannya  dengan semakin dekatnya pelaksanaan debat pertama Pilpres yang akan dilaksanakan pada 17 Januari 2019 mendatang .

Polri sekarang sedang berusaha keras untuk mengungkap pelaku teror bom itu .Karenanya kita tidak boleh dan tidak dapat menduga - duga siapa pelaku dan otak perbuatan itu .

Tetapi mengingat sebuah perbuatan pasti punya motif maka tidak salah juga menduga - duga motif si pelaku atau motif dalang yang memerintahkan perbuatan itu .

Pertama ,bisa saja motifnya untuk memberi ancaman psikologis terhadap kedua pimpinan dan seluruh organ KPK karena komisi itu sudah atau sedang memproses kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh kalangan tertentu .Kalangan tertentu itu melakukan atau meminta bantuan pihak lain untuk melakukan teror bom .Tindakan itu mereka harapkan dapat memberi rasa ketakutan kepada pimpinan dan jajaran KPK .

Seperti kita ketahui komisi anti rasuah itu ,sekarang  telah dan sedang memproses kasus kasus besar yang banyak mendapat perhatian publik .

Bisa juga teror bom itu digerakkan oleh pihak tertentu yang merasa sakit hati terhadap kedua pimpinan KPK itu, karena kasus pelanggaran hukum yang mereka lakukan ,berakhir dengan jatuhnya vonis pengadilan yang membuat pelaku jadi sengsara.

Kedua ,bisa saja teror itu tidak ada kaitannya dengan kasus yang ditangani KPK ,tetapi kediaman Agus Rahardjo dan Laode Syarif yang dipilih sebagai sasaran justru untuk memperoleh efek berita.

Kedua pimpinan KPK itu adalah tokoh tokoh publik sehingga melempar bom ke kediamannya pasti memperoleh tingkat publikasi yang tinggi .

Dari sisi ini maka bisa juga motifnya untuk membuat citra negatif untuk polisi karena Bhayangkara negara ini terkesan kurang siaga di kediaman tokoh tokoh penting .

Selain itu ,motif ketiga bisa juga mengemuka ,yakni ingin memanaskan situasi politik yang terasa sudah semakin memanas ini .Mereka mengirim bom ke Jati Asih Bekasi dan Kalibata untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa negara ini ,khususnya Jakarta sekitarnya tidak aman .

Kemudian layak juga diingat debat Pilpres 17 Januari mendatang akan membahas thema hukum yang berkaitan dengan HAM ,Terorisme dan Korupsi .

Mengingat salah satu materi yang dibicarakan tentang penanganan terorisme ,maka peristiwa teror bom ini sekaligus ingin memberi gambaran ke publik bahwa pemerintahan Jokowi tidak dapat memberi kontribusi yang banyak untuk memberantas terorisme di negeri ini .

Untuk mencegah teror bom ke kediaman pimpinan KPK itu menjadi isu liar ,maka kita berharap pihak kepolisian dapat mengungkapkan kasus itu secepatnya .

Salam Indonesia Damai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun