Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengapa Yusril Tantang Prabowo untuk Melakukan "Sumpah Pocong"?

25 November 2018   10:34 Diperbarui: 25 November 2018   12:05 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Pada awalnya terlihat tanda tanda yang kuat bahwa Partai Bulan Bintang ( PBB) dengan Ketua Umumnya Yusril Ihza Mahendra ( YIM) akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2019 . Hal ini terlihat antara lain dengan kehadiran mantan Mensesneg itu pada Ijtima' Ulama Pertama yang digelar di Jakarta pada akhir Juli 2018.

Habib Rizieq Shihab sesudah ditemui Amien Rais dan Prabowo Subianto di Kota Suci Mekkah pada Ramadhan yang lalu ,juga sudah menyerukan dibentuknya Koalisi Keummatan yang terdiri dari Gerindra ,PAN ,PKS dan PBB.Koalisi ini bertujuan untuk memenangkan Prabowo pada Pilpres nanti.

Tetapi sejak Prabowo menggandeng Sandiaga Uno sebagai wakilnya ,YIM mulai melontarkan berbagai kritik kepada mantan Pangkostrad itu .Salah satu kritikannya berkaitan dengan dipilihnya Sandiaga ,sebuah nama yang tidak direkomendasikan oleh Ijtima' Ulama Pertama .
YIM juga menyampaikan komentar tidak ditanggapinya usulan yang disampaikan partainya berkaitan dengan format aliansi koalisi untuk pemilu legislatif. 

Dan pada akhirnya seperti yang kita saksikan ,YIM ,pengacara terkenal itu bersedia diangkat sebagai pengacara Jokowi- Ma'ruf Amin.
Terhadap sikap pakar tata negara yang demikian itulah ,Prabowo dan timnya mulai melancarkan serangan juga terhadap mantan penulis pidato Suharto itu.

Kalau dicermati, serangan yang dilakukan itu ingin melukiskan sikap YIM yang seolah olah " lupa kacang pada kulitnya".
Hal itu tercermin dari bahagian pidato Prabowo yang menyatakan ,ia ikut mendirikan PBB. Pada saat berpidato pada pembekalan relawan Prabowo- Sandi di Istora Senayan ,Jakarta ,Kamis ,22 November 2018 ,Prabowo Subianto menyebut PBB sebagai partai yang ia dirikan .Bahkan Prabowo mengeluarkan candaan dengan menyebut kepanjangan PBB adalah Partai Buatan Bowo.( Kompas.com).

Berkaitan dengan pernyataan capres 02 itulah ,kelihatannya yang memicu YIM menantang Prabowo untuk melakukan sumpah pocong.
PBB adalah sebuah partai politik yang didirikan pada 17 Juli 1998.Pada awal berdirinya partai ini ,banyak kalangan yang mempersepsikan nya sebagai kelanjutan Partai Masyumi ,sebuah partai Islam yang sebelum dibubarkan Sukarno merupakan salah satu partai yang paling berpengaruh di negeri ini.Sebagai gambaran pada Pemilu 1955 , Masyumi mampu menempatkan dirinya sebagai pemenang kedua sesudah Partai Nasional Indonesia ( PNI).

Tokoh tokoh Nasional Masyumi pada umumnya merupakan intelektual berpendidikan Belanda tetapi punya semangat keislaman yang kuat.
Diantara tokoh tokohnya yang terkenal antara lain ,Mohammad Natsir,Muhammad Roem,Burhanuddin Harahap ,Yunan Nasution ,Prawoto Mangkusasmito dan sejumlah tokoh lainnya.

Oleh karena kuatnya persepsi bahwa PBB merupakan kelangsungan partai Masyumi maka pada sekitar tahun 1998 ,banyak kalangan yang menjuluki YIM sebagai Natsir Muda. Mohammad Natsir merupakan tokoh terkemuka Masyumi dan melalui Mosi Mohammad Natsir lah ,Republik Indonesia Serikat ( RIS) dibubarkan dan negara ini pada tahun 1950 menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mohammad Natsir juga lah yang menjadi Perdana Menteri pertama Republik Indonesia dibawah Undang Undang Dasar Sementara ( UUDS) 1950.
Natsir juga dikenal sangat dekat dengan beberapa ormas dan tokoh tokoh muda Islam. Ditilik dari sejarahnya ,terlihatlah Partai Bulan Bintang didirikan oleh YIM bersama dengan sejumlah aktivis ormas Islam yang sangat dekat hubungannya dengan Masyumi. 

Seperti diberitakan detiknews,25/11/2018 ,dengan mengutip situs resmi PBB ( partaibulanbintang.or.id) ,disebutkan ada 38 nama yang ada dalam daftar 38 pendiri PBB .Beberapa nama tersebut antara lain ,Yusril ,Eggi Sudjana ,KH Rusyad Nurdin ,KH AQ Djaelani dan juga KH Tb Hasan Basri.
Diantara 38 itu tidak ada nama Prabowo Subianto disana . Kalau demikian halnya mengapa Prabowo menyebut ia ikut mendirikan partai itu.

Kemungkinan untuk menghindari perdebatan yang berlarut-larut ,maka YIM melakukan jalan pintas dengan menantang capres 02 itu untuk melakukan Sumpah Pocong. Tantangan yang disampaikan YIM ini bisa dipahami karena kalau benar mantan Pangkostrad itu ikut mendirikan PBB lalu kemudian Yusril tidak mendukungnya maka hal itu sama dengan ungkapan pepatah " lupa kacang pada kulitnya".
Lalu siapakah yang benar antara Yusril dan Prabowo?
Salam Demokrasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun