Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cegah Jadi Bola Liar, Dubes RI untuk Saudi Perlu Klarifikasi tentang Penahanan Rizieq

12 November 2018   08:59 Diperbarui: 12 November 2018   09:58 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harus diakui Habib Rizieq Shihab adalah seorang tokoh besar .Imam Besar FPI ini mampu mengerahkan dan mengkoordinir jutaan massa turun ke jalan pada Aksi Aksi Bela Islam terutama aksi 4/11 dan 2/12 tahun 2016. Tidak hanya ketika masih di Indonesia  .Walaupun ia sudah berada di Saudi Arabia  sejak Mei 2017 ternyata tokoh ini pun masih tetap punya pesona dan daya tarik yang tinggi.

Karena daya pesona yang dipunyainya itulah maka sebahagian besar tokoh tokoh politik yang berseberangan dengan Jokowi selalu menyambangi kediamannya ketika berkunjung ke Kota Suci Mekkah.Prabowo dan Amin Rais adalah sebahagian dari tokoh yang pernah berkunjung ke kediamannya.


Tidak hanya dikunjungi oleh tokoh dan sahabatnya tetapi Rizieq juga ikut memengaruhi perpolitikan di tanah air.
Walaupun ia berada di Saudi tetapi pada beberapa acara penting ia ikut " hadir" dan memberi arahan arahan melalui video yang telah disiapkan.
Berkaitan dengan hal yang demikian, tidak salah lah kalau menyebut Habib Rizieq adalah tokoh utama untuk memberikan perlawanan politik terhadap Jokowi dan kelompoknya.


Oleh pendukungnya  juga pernah dinyatakan bahwa Rizieq merasa nyaman serta dihormati oleh Pemerintah Saudi .Begitu juga halnya ketika disebut visa kunjungan Rizieq di Saudi sudah berakhir dan ternyata ia tidak dideportasi ,maka mengemukalah komentar bahwa pemerintahan yang berpusat di Riyadh itu sangat sayang kepadanya. Dengan penggambaran yang demikian maka diperoleh kesan yang kuat bahwa Otoritas Saudi sangat kenal serta memuliakan  kehadirannya di negara petro dollar itu.


Oleh karena pentingnyalah peran dan posisi politik Rizieq maka untuk beberapa kalangan di negeri ini ,ia sering menjadi bahan bahasan.
Demikanlah ketika beredar berita bahwa Rizieq ditahan dan diinterogasi oleh pihak yang berwenang di Saudi Arabia bermunculanlah berbagai komentar terhadap kasus  yang menimpanya. Seperti diketahui ,interogasi dan penahanan terhadap Imam Besar FPI ini oleh karena pada dinding bagian belakang rumahnya ada terpasang bendera warna hitam dan pada bendera itu tertera kalimat Tauhid dengan warna putih.
Informasi menyebut bahwa dalam pandangan otoritas Saudi ,bendera yang demikian identik dengan bendera ISIS atau juga AL- Qaeda.Di Saudi ,organisasi tersebut adalah organisasi terlarang sehingga bendera yang demikian dilarang dipasang atau dikibarkan oleh penduduk.

Berkaitan dengan penahanan dan interogasi Rizieq itu lah muncul berbagai komentar dari pihak pihak yang berseberangan dengan Pemerintah.
Ucapan dari beberapa tokoh oposisi seperti Fadli Zon,Munarman telah melontarkan berbagai tuduhan .Kalau disimak ,tuduhan itu diarahkan ke pemerintahan Jokowi.Secara halus maupun terang terangan ,tuduhan itu menyebut pemasangan bendera di kediaman Rizieq itu merupakan rekayasa intel Pemerintah Indonesia.

Hal yang demikian dapat kita tangkap dari kalimat kalimat seperti ,operasi kontra intelijen,intel Pejaten ,bahwa para intel itu akan segera kembali ke Indonesia. Sesungguhnya informasi awal tentang penahanan dan interogasi Imam Besar FPI ini diperoleh berdasarkan keterangan resmi Duta Besar RI untuk Arab Ssudi ,Agus Maftuh Abegebriel .

Dubes tersebut menyatakan Habib Rizieq Syihab ditangkap dan sempat ditahan polisi serta intelijen Arab Saudi karena aduan  terpasangnya bendera yang dianggap mirip bendera ISIS.Selanjutnya dijelaskan Habib Rizieq sempat ditahan namun kemudian dikeluarkan dengan jaminan .
Sesudah peristiwa penangkapan,penahanan serta interogasi ,Rizieq kemudian memberi penjelasan tentang kasus yang menimpa dirinya.Substansi penjelasannya itu sangat bertolak belakang dengan keterangan resmi Duta Besar kita di Saudi itu.

Inti pernyataan atau keterangan Rizieq yang disampaikan melalui video yang juga telah disiarkan oleh beberapa stasiun TV ialah ,Rizieq tidak benar ditangkap atau ditahan ." Jadi tidak betul kalau ada berita saya ditangkap  atau saya ditahan ,rumah saya disergap kemudian digeledah ,Itu semua bohong " ,ujar Rizieq.( detiknews,9 November 2018). Rizieq kemudian menjelaskan bahwa aparat keamanan Arab Saudi memang  datang ke rumahnya  dengan sikap santun dan sopan.


Imam Besar FPI itu juga menjelaskan kehadirannya di kantor polisi adalah untuk memberi keterangan sehubungan dengan adanya poster dan bukan bendera yang terpasang dikediaman nya.
Ada hal lain lagi yang menarik yang dikemukakannya yakni aparat keamanan Saudi sangat marah ketika fotonya bersama petugas keamanan itu beredar di Indinesia . Dengan versi penjelasan Rizieq yang demikianlah dimunculkan tuduhan adanya intel yang bermain dan sekaligus memfitnah dirinya .

Imam Besar FPI itu juga menjelaskan operasi intelijen yang dilakukan justru untuk membalas dendam karena Ahok kalah pada Pilkada DKI.
Dengan tuduhan dimaksud tentu kita paham kepada siapa hal itu diarahkan. Kemudian sepanjang yang dicermati ,keterangan Rizieq ini dalam bentuk video maupun dalam bentuk tulisan sudah beredar luas di medsos. Hal yang disimpulkan dari keterangan itu ,tidak benar Rizieq ditahan ,diperiksa seperti yang dijelaskan oleh Dubes RI untuk Saudi Arabia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun