Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Prabowo: Apakah Hotel Besar di Bali Milik Orang Bali atau Bukan?

21 Oktober 2018   07:35 Diperbarui: 21 Oktober 2018   14:31 1562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warta Kota - Tribunnews.com

Kompas.com (20/10/2018) memberitakan calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri Deklarasi Emak Emak Binangkit relawan Prabowo- Sandi di Pendopo Inna Heritage Hotel Denpasar Bali, Jum'at, 19 Oktober 2018.

Dalam pidatonya Prabowo menyinggung kepemilikan hotel hotel besar yang ada di Bali. "Kepada emak-emak, saya minta berjuang untuk penuh kesadaran dan keyakinan bahwa kekayaan kita diambil dan dibawa ke luar negeri, sama seperti di Bali hotel hotel yang besar apakah itu milik orang Bali atau bukan?"

Saya tidak punya data yang valid dan aktual apakah hotel hotel besar di Bali itu milik orang Bali atau bukan. Tapi saya menduga hotel-hotel besar itu bukanlah milik orang Bali. Kemungkinan besar  hotel-hotel tersebut juga merupakan investasi asing di pulau Dewata itu.

Kalau dicermati Prabowo mengatakan hal yang demikian tentu untuk melukiskan bagaimana hotel hotel besar itu dimiliki bukan oleh orang Bali. Jadi dia ingin memotivasi masyarakat Bali untuk bekerja keras agar pada suatu ketika masyarakat Bali memiliki hotel besar di tanah kelahirannya. Walaupun Prabowo dengan tulus menyatakan hal yang demikian tetapi mengingat ia berbicara sebagai capres dihadapan relawannya maka tidak salah juga kalau disimpulkan bahwa pidatonya itu mengandung muatan politik.

Seperti yang kita cermati salah satu tema besar orasi mantan Pangkostrad itu ialah ingin mengembalikan kejayaan Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebutlah ia sering melukiskan keadaan kita sekarang ini yang antara lain bahwa "kekayaan kita dibawa keluar negeri". Sejalan dengan hal yang demikianlah ia pernah mengatakan kita menganut atau mempraktekkan "ekonomi kebodohan".

Oleh karena Ketua Umum Gerindra itu berbicara dalam konteks Pilpres maka layak jugalah kita bertanya seberapa besar porsi peran Jokowi dalam menjalankan "ekonomi kebodohan itu". Perlu juga dicatat bahwa Jokowi-JK mulai memimpin negeri ini sejak 20 Oktober 2014. Demikian juga halnya tentang hotel hotel besar di Bali itu ,apakah semuanya atau seberapa persen dibangun dimasa Jokowi- JK.

Kalau sebahagian besar hotel besar itu tidak dibangun dimasa Jokowi-JK lalu pada masa kepemimpinan siapa bangunan tersebut didirikan dan atas Ijin siapa. Hal ini penting diungkapkan agar masyarakat faham bahwa hal hal yang diungkapkan itu tidak semua "dosanya" dipikulkan pada mantan Walikota Solo itu.

Secara sederhana kita bisa menilai kalaulah hotel-hotel besar itu sudah berdiri lebih dari empat tahun yang lalu tentu tidak ada kaitannya hal tersebut dengan masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI itu. Selanjutnya muncul juga pertanyaan. Apa program riil Prabowo - Sandi untuk mencegah dibawanya "kekayaan" kita keluar negeri.

Pertanyaan senada juga bisa dikemukakan bagaimana program pasangan nomor urut dua itu sehingga orang Bali akan memiliki hotel besar di Bali.
Sesungguhnya pertanyaan yang diajukan Prabowo tentang kepemilikan hotel di Bali itu dengan nada berbeda bisa juga ditanyakan untuk daerah lain. Misalnya ditanyakan kepada masyarakat Medan, apakah hotel hotel besar di Medan dimiliki oleh orang Medan? Apakah hotel hotel besar di Yogjakarta dimiliki oleh orang orang Yogja?

Apakah hotel-hotel besar di Batam atau Tanjung Pinang Kepulauan Riau dimiliki oleh orang Batam atau Tanjung Pinang? Tentulah sederetan pertanyaan senada masih banyak yang bisa diajukan. Sesungguhnya tidak hanya kepemilikan hotel yang bisa ditanyakan tetapi juga bisa dipertanyakan tentang hal lain. Misalnya apakah ribuan hektar kelapa sawit di sebuah daerah milik orang daerah itu atau justru milik orang yang bukan berasal dari daerah itu.

Di sinilah juga layak dipertanyakan tepatkah jika kepemilikan hotel atau usaha besar lainnya dikaitkan dengan kemampuan usaha yang dimiliki masyarakat di suatu daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun