Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

"Kalau Kita Teriak-teriak Pak Prabowo, yang Dapat Angin Positifnya adalah Gerindra dan Bukan PAN"

20 Oktober 2018   17:43 Diperbarui: 20 Oktober 2018   18:03 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Pada Pemilu 2019 untuk pertama kalinya para pemilih di Tempat Pemungutan Suara ( TPS) akan memilih Presiden- Wakil Presiden ,Anggota DPD,anggota DPR RI ,Anggota DPR Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/ Kota.

Sering dikatakan bahwa caleg parpol yang juga bertugas memenangkan capres dan cawapres yang diusungnya akan memperoleh coat tail effect atau efek ekor jas terhadap pilihannya itu.Dengan bahasa sederhana dikatakan, caleg atau parpol yang mengusung pasangan capres- cawapres akan memperoleh keuntungan politik karena dukungannya itu.

Tentang hal yang demikian tentu masih suatu anggapan yang masih hipotesis sifatnya. Benarkah parpol yang mengusung capres - cawapres itu akan memperoleh efek kenaikan elektoral?.Atau kenaikan itu hanya akan dinikmati oleh parpol tertentu saja.

Bahkan ada yang menyatakan belum tentu kader atau caleg parpolnya akan mengkampanyekan capres yang disusung partainya. Pernyataan yang demikian kelihatannya muncul di kedua kubu ,baik pada kubu Jokowi- Ma'ruf Amin maupun pada kubu Prabowo - Sandiaga.

Beberapa waktu yang lalu ,Fadel Muhammad ,seorang tokoh Golkar menyatakan beberapa kader partainya kecewa karena Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartato tidak dipilih sebagai pendamping Jokowi. Karenanya menurut mantan Gubernur Gorontalo itu beberapa kader Golkar akan memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo - Sandiaga.Lebih dari itu Fadel juga memperkirakan Golkar akan mengalami penurunan suara pada pemilu nanti.

Hal yang hampir senada juga mengemuka dari pernyataan petinggi Partai Demokrat. Partai berlambang segitiga mercy ini memberi keleluasaan kepada anggotanya untuk memilih capres- cawapres nanti.Bahkan partai ini juga memberi semacam " excuse" kepada jajaran partai di daerah yang ingin mendukung pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin.

Seperti diketahui Ketua Partai Demokrat Papua yang juga Gubernur Papua sudah menyatakan dukungan terbukanya kepada Jokowi- Ma' ruf Amin.
Beberapa caleg Demokrat juga pernah menyatakan akan menompang popularitas Jokowi pada pemilu nanti.

Ternyata tidak hanya Demokrat tetapi hal yang sama juga terjadi pada PAN. Hal tersebut diungkapkan Sekjend PAN Eddy Soeparno. Menurutnya sejumlah calon anggota legislatif partainya di beberapa daerah keberatan mengampanyekan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden.

Hal itu disebabkan masyarakat di daerah pemilihannya punya pandangan politik berbeda. Lebih lanjut Sekjend PAN itu menuturkan ,pada awalnya semua kader sepakat untuk mendukung pasangan nomor 02 itu.Hal ini tercermin dari hasil Rakernas PAN yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2018.

Namun tiga hari kemudian, Eddy mengaku mendapat pesan singkat dari para kader .Isinya berupa prediksi terkait dampak yang kurang menguntungkan bagi PAN jika kader mengampanyekan Prabowo-Sandi.

"Wah ternyata yang kita pilih itu bukan kader.Kalau kita sekarang keluar dan teriak teriak Pak Prabowo ,yang dapat angin positifnya itu adalah Gerindra dan bukan PAN ", ucap Eddy menirukan penuturan kader PAN( CNN Indonesia,18/10/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun