Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Kabar Pertama di Medan Terbit Tahun 1885

18 Oktober 2018   07:26 Diperbarui: 18 Oktober 2018   07:36 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awalnya Medan yang sekarang merupakan kota terbesar di Sumatera dahulunya adalah sebuah kampung kecil.Sejarah kampung kecil itu mulai berubah ketika tahun 1870 Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan pintu terbuka sehingga kebijakan yang demikian menumbuhkan ketertarikan para pemodal untuk berinvestasi di Sumatera Timur terutama di sektor perkebunan.

Sesuai dengan kondisi tanahnya maka menanam modal untuk perkebunan tembakau lah yang paling diminati para investor.

Salah satu investor perkebunan tembakau yang tersohor namanya adalah Jacob Nienhuis.
Perkebunan tembakau di Sumatera Timur semakin tersohor ketika Nienhuis pada tahun 1865 mampu dengan mudah menjual daun tembakau di Eropa. 

Daun tembakau yang kemudian dikenal dengan nama tembakau Deli itu mulai dikenal di Eropa sebagai daun tembakau dengan kualitas tinggi.

Dengan keberhasilan Nienhuis itu maka berdatangan lah tawaran untuk bekerjasama antara lain dari perusahaan dagang Belanda milik Raja Willem I.Perusahaan yang bernama Netherland Handels Mastschappij itu menanamkan modalnya pada perusahaan Deli Maatschappij yang dimiliki Nenhuis dengan teman temannya.

Sejalan dengan perkembangan perkebunan tembakau itu maka orang orang Eropa terutama Belanda semakin banyak yang bertempat tinggal di Medan.

Pada masa yang demikian datanglah seorang Warga Belanda yang masih muda ke Medan.Sosok itu bernama Jacques Deen. Ia berasal dari Amsterdam dan pada mulanya ia datang ke Hindia Belanda untuk menyusul abangnya ke Surabaya yang bekerja sebagai saudagar hasil bumi.T

etapi setelah mendengar Tanah Deli juga telah ramai didatangi orang maka ia pun datang ke kawasan itu dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan percetakan yang mencetak surat kabar.

Demikanlah pada 18 Maret 1885 ,Deen menerbitkan surat kabar yang diberi nama " Deli Courant". Surat kabar yang berbahasa Belanda inilah merupakan surat kabar pertama yang terbit di Medan.

Surat kabar ini punya Oprah 150 lembar dan hanya terbit dua kali seminggu. Deli Courant merupakan cikal bakal lahirnya surat kabar yang lain .Pada 30 November 1895 terbitlah surat kabar De Ootkust yang artinya Pantai Timur. 

Kemudian pada tahun 1899 terbit lagi surat kabar ketiga yaitu De Sumatera Post di bawah pimpinan J.Hallerman. Merujuk kepada sejarah persurat kabaran negeri ini maka surat kabar pertama yang terbit di Medan itu sekitar 140 tahun lebih muda dibandingkan dengan surat kabar pertama yang terbit di Hindia Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun