Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Laporan dari Museum Negeri Sumut, Pernahkah Melihat Alat Musik Tradisional "Kalampat"?

16 Oktober 2018   17:00 Diperbarui: 16 Oktober 2018   18:03 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Untuk orang seusia saya dengan umur sudah kepala enam, Museum Negeri Sumatera Utara yang terletak di Jalan HM Joni Medan itu lebih akrab dikenal dengan nama Gedung Arca. Disebut demikian karena pada tahun 1954 oleh Presiden Sukarno telah diletakkan  koleksi pertama berupa sepasang arca Makara yang terbuat dari batu.

Pada masa itu sepasang arca tersebut diletakkan di kiri kanan pintu masuk gedung. Seperti diketahui Arca Makara pada umumnya selalu berada disisi kiri kanan pintu masuk candi. Tetapi tentulah gedung museum dulu itu masih sangat sederhana.

Kemudian dibangunlah gedung museum yang lebih layak dan pada 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daud Joesoef diresmikanlah Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara.

Ke Museum itulah saya berkunjung pada Selasa, 16 Oktober 2018. Kunjungan ke Musium itu karena 25 September - 25 Oktober 2018 digelar "Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara". Pameran itu sendiri merupakan kerjasama 33 Musium Provinsi se- Indonesia bersama Balai Arkeologi Medan dan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Mengingat pameran itu merupakan kolaborasi Musium Negeri Sumatera Utara dengan Musium Negeri yang ada di seluruh negeri ini maka ketika menginjakkan kaki pada lantai dua Musium itu langsung saya bisa "berkelana" dan mengamati puluhan bahkan mungkin ratusan alat musik tradisional yang berasal dari 34 provinsi.

Saya sungguh kagum melihat aneka corak alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku dan daerah yang ada di Republik ini. Saya harus akui jujur, jangankan semuanya ,dua pertiga dari alat musik yang dipamerkan itu,jangankan melihat bentuk fisiknya bahkan nama alat itu pun baru sekarang saya pernah dengar.

Salah satu alat musik tradisional yang akrab ditelinga adalah "kecapi". Tetapi melalui pameran inilah saya baru tahu kecapi itu berasal dari berbagai daerah. Di Sulawesi Tenggara misalnya, kecapi dikenal sebagai alat musik. Di provinsi ini kecapi terbuat dari kayu yang kemudian diukir berbentuk mirip perahu. Pada alat musik ini terdapat dua buah dawai. Cara memainkannya dengan cara memetik dawai.

Sedangkan di Sumatera Barat khususnya dari sekitar Payakumbuh ada alat musik yang disebut Kecapi Jepang. Kemudian di Kalimantan Tengah ada juga alat musik yang dinamakan juga kacapi.

Untuk masyarakat Dayak Kacapi dapat dimainkan pada waktu senggang ,ketika menyambut tamu kehormatan ,untuk mengiringi kerumut (sejenis sastra lisan) serta untuk mengiringi tarian dan nyanyian tradisional.  Pada pameran ini jugalah untuk pertama kalinya saya melihat alat musik yang dinamakan Tifa.

Kemudian untuk pertama kalinya juga saya mengenal dan mendengar nama alat musik tradisional yang dinamakan " Kalampat". Kalampat berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan. Alat musik tradisional ini sejenis gendang berkepala tunggal. Badan gendang batang batung atau bamboo tebal berdiameter besar. Kalampat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari rotan.

Tentulah pada artikel singkat ini saya tidak mungkin menguraikan keseluruhan alat musik tradisional Nusantara yang dipamerkan itu. Tetapi ingin kembali ditegaskan berada di ruang pameran ini saya semakin kagum tentang kekayaan alat musik tradisional yang kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun