Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Spektrum Politik Menjelang Peristiwa G30 S/PKI

1 Oktober 2018   07:30 Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:22 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan posisi politik yang demikian ,PKI juga semakin gencar melakukan serangan "offensif revolusioner" terhadap lawan lawan politiknya didalam negeri.

Layak dicatat berdasarkan hasil Pemilu 1955 ,PKI telah mampu menempatkan dirinya sebagai pemenang peringkat empat sesudah PNI,Masyumi dan Nahdlatul Ulama ( NU).

Berbagai jargon revolusioner diluncurkan PKI seperti " Ganyang 7 Setan Desa " .Kemudian sejalan dengan meningkatnya suhu politik berkaitan dengan "Ganyang Malaysia", PKI meminta agar buruh dan tani dipersenjatai.

Disisi lain terjadilah bentrokan fisik antara PKI atau mantel organisasinya yang menyerang ormas yang anti komunis.Kegiatan Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) di Jember diserang.Tidak hanya itu ,PKI juga meminta agar HMI dibubarkan.

Pada salah satu pidatonya Aidit pernah mengatakan kalau CGMI( Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) tidak mampu membubarkan HMI maka lebih baik anggota CGMI memakai sarung.

Terhadap serangan PKI yang demikian ,HMI mendapat perlindungan dari Jenderal Ahmad Yani ,Menteri Panglima Angkatan Darat.Disamping Yani ,Jenderal AH Nasution juga dikenal sebagai tokoh yang anti komunis.

Serangan PKI juga ditujukan kepada kiai kiai NU sehingga terjadilah benturan antara Pemuda Rakyat dengan Pemuda Ansor.

Benturan antara NU dan PKI tidak hanya terjadi menjelang 65 tetapi benturan yang demikian juga sudah muncul sejak 1948 ketika terjadi Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948.

Pelajar Islam Indonesia ( PII) sebuah organisasi pelajar yang anti komunis juga tidak luput dari serangan PKI.Ketika menjelang 65 organisasi itu melakukan kegiatan di Kanigoro ,Yogjakarta dan kader kader PKI pun menyerang kegiatan tersebut.

Tidak hanya  HMI,Angkatan Darat juga melindungi ormas ormas yang anti komunis.Pimpinan Angkatan Darat juga terlihat tidak senang dengan tindakan "offensive revolusioner" yang dikakukan PKI.

Pada masa yang demikianlah serta ditopang oleh kontribusinya dalam mempertahankan kemerdekaan ,ABRI terutama Angkatan Daraf telah tumbuh sebagai kekuatan politik di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun