Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sesudah Nomor Ditetapkan Masih Kuatkah Gaung "Pilih Capres Nomor Dua"?

22 September 2018   21:01 Diperbarui: 22 September 2018   21:23 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sesudah pemilih usai melakukan pencoblosan pada pemilu 2009 ,malam harinya saya keliling ke berapa Tempat Pemungutan Suara(TPS).Maksud saya mengelilingi beberapa TPS itu untuk mendapat gambaran tentang tingkat partisipasi pemilih serta sekaligus untuk melihat parpol mana yang menjadi pemenang di beberapa TPS itu.

Saya berkunjung ke Kelurahan Kota Matsum I ,Kecamatan Medan Area Kota Medan.Ditempat yang dikunjungi itu beberapa petugas TPS yakni Kelompok Panitia Pemungutan Suara ( KPPS) masih bekerja merampungkan rekapitulasi perolehan suara parpol untuk lembaga legislatif. Sedangkan rekapitulasi untuk suara Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) telah selesai dirampungkan.

Salah satu calon anggota DPD yang memperoleh suara yang banyak adalah Pendeta Sumurung Parningotan Samosir. Karena menurut pendapat saya calon anggota DPD dipilih oleh pemilih lebih banyak ditentukan oleh kedekatan pribadi maka saya bertanya kepada beberapa teman yang ada di sekitaran TPS itu.

"Hebat juga ya Pak Sumurung ,bisa meraih suara yang bagus di tempat ini.Apa yang dilakukannya sehingga dapat simpati dari masyarakat?".

Pertanyaan tersebut saya ajukan mengingat komunitas yang ada di Kota Matsum I lebih banyak warga Melayu dan Minang .Artinya komunitas suku yang berbeda dengan Sumurung Samosir.

Teman teman itu menjawab ,disamping usahanya tapi ada keberuntungan Pak Samosir.Mereka menjelaskan ,Sumurung punya nomor 31 dan nomor itu juga nomor Partai Demokrat. Jadi menurut mereka banyak pemilih yang menyamakan nomor yang disandang Sumurung dengan nomor Demokrat sehingga kemungkinan besar pemilih beranggapan dengan memilih calon anggota DPD nomor 31 sama dengan memilih Partai Demokrat ,yang dipimpin SBY.

Memang pada pemilu 2009 ,pamor dan popularitas SBY dan Demokrat sedang melambung tinggi.Partai ini jugalah yang kemudian menduduki peringkat pertama pemenang pada pemilu tersebut.

Ternyata nomor 31 tidak hanya memberi keuntungan untuk Sumurung.Dibeberapa provinsi banyak calon anggota DPD yang nomor pencalonannya 31 bisa meraih suara sehingga terpilih menjadi anggota DPD.

Detiknews ,27 April 2009 ,memberitakan beberapa nama yang menyandang nomor 31 meraih suara yang tinggi. Riza Pahlevi di Sumatera Barat meraih 152.475 suara( 7,48 persen ) ,menduduki peringkat ketiga dan berhasil duduk di Senayan.

Selanjutnya Pardi calon DPD dari DKI yang punya nomor 31 juga diprediksi kuat berhasil masuk Senayan.Pada masa itu perolehan suara Pardi sering dibicarakan karena ia bukanlah politisi dan pekerjaan sehari harinya adalah tukang sablon.

Kemudian calon anggota DPD dari Jawa Timur ,Wasis Siswoyo dengan nomor 31 ,menduduki peringkat kedua dan diperkirakan lolos sebagai anggota DPD. Menurut detiknews, perolehan suara yang besar itu karena banyak pemilih yang mengira nomor 31 untuk Partai Demokrat itu berlaku juga untuk DPD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun