Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengkritisi Usulan Tim Prabowo-Sandi, Debat Capres Menggunakan Bahasa Inggris

14 September 2018   08:15 Diperbarui: 14 September 2018   08:43 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejatinya banyak faktor yang menjadi daya tarik bagi pemilih untuk menentukan pilihannya pada pilpres.

Salah satu daya tarik itu berkaitan dengan visi dan misi yang disampaikan pasangan calon.

Ada beberapa pertimbangan bagi pemilih untuk tertarik terhadap visi-misi itu antara lain,1).memahami dengan  jelas isi visi - misi itu,2).hal yang disampaikan sesuai harapan pemilih,3).pemilih yakin visi- misi itu dapat dilaksanakan dan,4). Pemilih yskin visi - misi itu dapat diwujudkan oleh pasangan calon yang menyampaikannya.

Oleh karena pentingnya visi -misi itulah maka hakekat kampanye adalah menyampaikan visi - misi kepada pemilih.
Banyak medium yang dapat digunakan untuk menyampaikan visi- misi itu dan salah satu diantaranya melalui debat yang disiarkan televisi.

Pada debat melalui tv ,publik bisa lebih jelas mendapat gambaran tentang hal hal yang dipaparkan oleh pasangan calon.Melalui debat yang demikian ,pemilih juga dapat menilai tutur kata ,cara memberi penjelasan ,argumentasi yang digunakan dan juga ,gerak tubuh pasangan calon.Debat tv semakin seru karena ada acara tanya jawab antar pasangan calon.Dengan mencermati debat tersebut ,pemilih menjadi punya referensi yang kuat dalam menentukan pilihannya.

Oleh karena tujuan penyampaian visi-misi untuk memberi penjelasan ke publik maka bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dimengerti oleh masyarakat yaitu bahasa nasional,bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia.

Seperti diketahui debat melalui tv tidak hanya diperuntukkan untuk pilpres tetapi pada beberapa pilkada untuk tingkat provinsi dan tingkat kota juga sudah sering  diadakan .Sepanjang yang saya ikuti, debat tv mulai pilpres 2004, 2009 dan 2014 selalu menggunakan Bahasa Indonesia.Hal yang sama juga berlaku untuk debat pada pilkada.

Berkaitan dengan penggunaan Bahasa Indonesia itulah maka agak ganjil juga saya mendengar adanya usulan dari Tim Sukses Prabowo-Sandiaga yang mengusulkan agar debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris.

Detiknews,14/9/2018 ,memberitakan Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengusulkan format debat capres-cawapres 2019 menggunakan bahasa Inggris.Menurut Yandri usulan itu bisa menjadi pertimbangan KPU.

Mengapa saya menilai usilan ini agak gqnjil karena tidak melihat relevansi nya untuk masyarakat.Seberapa banyak kah masyarakat kita yang mengerti dan faham bahasa itu.Oleh karena sebahagian besar masyarakat tidak  paham  bahasa Inggris lalu ,mengapa usulan yang demikian dilontarkan?

Yang tahu persis alasannya tentu Yandri karena dialah yang menyampaikan usulan itu.Tetapi tidak salah juga kalau saya menduga duga alasannya.
Mungkin didalam pikirannya kemampuan berbahasa Inggris Prabowo dan Sandiaga jauh lebih baik dari kemampuan yang dimiliki Jokowi dan Ma' ruf Amin.Apabila debat menggunakan bahasa Inggris maka publik akan melihat lebih hebat kemampuan pasangan yang diusung PAN itu ketimbang pasangan lawannya.

Kalaulah ini yang dimaksudkan Yandri ,saya ingin mengatakan ,kemampuan berbahasa Inggris bukanlah merupakan jaminan untuk keberhasilan tugas seorang presiden maupun wakil presiden.

Kemudian perlu diingat Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di negara ini lalu mengapa debat harus berbahasa Inggris.

Bagaimana kalau nantinya pada pilkada ada yang meminta agar dalam debat menggunakan bahasa lokal dengan maksud untuk menghempang lajunya salah satu pasangan calon karena tidak menguasai dengan baik bahasa lokal itu?.

Oleh karena saya melihat usulan petinggi PAN itu merupakan usulan yang mengada ada ,maka saya ingin juga menyampaikan usul yang mengada ada.
Kenapa tidak diusulkan saja debat antar cawapres menggunakan bahasa Arab.Saya tidak punya data mana lebih besar masyarakat di negeri ini yang menguasai bahasa Inggris atau bahasa Arab.Namun  saya percaya banyak juga warga masyarakat yang memahami bahasa Arab.

Tetapi yang saya sampaikan itu adalah usulan yang mengada ada sama dengan usulan yang disampaikan Yandri Santoso  itu.
Namun lebih dari sekedar usul yang mengada ada ,saya juga bertanya dalam hati ,seperti apakah di gambaran Yandri pilpres mendatang itu sehingga menyampaikan usulan yang demikian.

Salam Pilpres!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun