Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panutan Itu Bernama Jubaidi, Tukang Sampah dari Jogja

27 Mei 2018   03:22 Diperbarui: 27 Mei 2018   05:54 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jubaidi ,Tukang Sampah yang jujur.Sumber foto: detiknews

Andainya muncul pertanyaan bagaimanakah kondisi masyarakat kita sekarang ini tentu akan banyak pendapat yang mengemuka. Diantara pendapat itu tentu akan ada yang mengatakan kondisi masyarakat sekarang sedang sakit yang antara lain ditunjukkan beberapa indikator.

Banyak warga masyarakat yang sudah terserabut dari nilai nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa. Tidak sedikit warga bangsa  yang sudah terperangkap dalam semangat hedonisme yang lebih mengutamakan kesenangan duniawi ketimbang mempraktikkan nilai nilai luhur yang sesungguhnya sudah lama berurat berakar dalam kehidupan bangsa ini. Banyak warga masyarakat yang sudah "memberhalakan" materi atau uang.

Orang yang demikian dalam pikirannya hanya satu ,bagaimana memperoleh uang sebanyak banyaknya dan tanpa mempertimbangkan bagaimana materi itu diperoleh. Tidak perduli apakah materi tersebut diperoleh dengan cara haram atau halal. Pokok-e dapat uang.

Begitu banyak kabar yang beredar betapa ada sengaja para pencoleng yang berpangkalan di ATM ATM menunggu mangsa ,tidak perduli tua atau muda. Siapapun itu akan ditokohi dan ditipunya. Tetapi yang kita sebut itu barulah penjahat kelas teri.

Kita menjadi miris ketika banyak tokoh ,pejabat atau wakil rakyat yang memakai pakaian safari atau berdasi yang bahan pakaiannya berharga mahal, wangi dan tampan tetapi kerjanya juga mencoleng uang negara yang jumlah nya aduhai ratusan miliar rupiah.

Betapa hebatnya uang yang telah merasuki kehidupan kita sehingga di Sumatera Utara beredar istilah "Hepeng do Na mangatur Negara on" yang artinya uanglah yang mengatur semuanya.

Kita juga mendengar berita yang mengatakan betapa sekarang ini, kejujuran menjadi barang yang sangat mewah di negeri ini.
Berita itu mengatakan sangat susah sekarang mencari orang orang yang jujur. Sudah jauh lebih banyak penipu dari orang-orang jujur.
Gambaran yang demikian sungguh mengenaskan yang kadangkala membuat sebahagian orang  menjadi pesimis  melihat masa depan bangsa ini.

Ditengah-tengah suasana pesimis yang demikian, lalu sayup sayup kita mendengar kabar dari Yogyakarta yang menumbuhkan semangat dan optimisme  untuk kita. Suara sayup sayup itu diberitakan oleh detiknews, 6/5/2018.

Menurut media on line ini ,seorang tukang sampah di kota Yogjakarta, Jubaidi (65) menemukan karung goni berisi uang tunai Rp 20 juta. Oleh Jubaidi, karung berwarna krem beserta isinya tersebut lantas diserahkan nya ke polisi untuk dikembalikan ke pemiliknya. Setelah melakukan penyelidikan ,lalu polisi punya dugaan yang mempunyai uang itu adalah Edy Prasetya (48) seorang PNS warga Gunungketur Pakualaman, Yogjakarta.

Setelah mencocokkan data ternyata memang Edy lah yang punya uang itu lalu polisi menyerahkan kepada nya uang senilai Rp.20 juta itu.

Detiknews juga melaporkan bahwa Jubaidi merupakan pria asli Mojokerto, Jawa Timur. Dia merantau ke Jogja  27 tahun yang silam bersama almarhum istrinya. Sepanjang 27 tahun ini ,Jubaidi memang bekerja sebagai tukang sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun