Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Narasi Kebangkitan Nasional untuk Generasi Zaman "Now"

20 Mei 2018   15:22 Diperbarui: 20 Mei 2018   18:15 3412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tribunnews.com

Semenjak pedagang Belanda dan pedagang dari beberapa negara Eropa menginjakkan kaki di bumi Nusantara, sejak itu jugalah munculnya perlawanan rakyat di negeri ini menentang kehadiran mereka.

Perlawanan itu muncul karena mereka yang datang itu bukanlah pedagang biasa. Memang mereka datang di Nusantara untuk mencari rempah-rempah yang kemudian dibawa ke Eropa karena hasil bumi nusantara itu merupakan komoditas yang mahal harganya.

Untuk menguasai lokasi penghasil rempah-rempah itu para pedagang itu menggunakan berbagai cara antara lain yang sangat terkenal adalah politik " divide et impera", pecah belah dan kuasai. Mereka mengadu domba anak negeri dan sesudah terjadi perpecahan lalu mereka menguasai negeri itu. 

Muncullah kongsi dagang Belanda yang terkenal yaitu VOC. VOC yang selanjutnya dibantu oleh Pemerintah Belanda telah muncul sebagai kekuatan yang memerintah Nusantara.

Lama kelamaan Pemerintah Belanda juga terjun langsung menguasai nusantara dan mendirikan institusi Pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal yang berkedudukan di Batavia.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda itu kemudian berkantor di Stasdhuis yang sekarang bangunannya masih berdiri megah di Kota Tua Jakarta. Gubernur Jenderal dilengkapi dengan pasukan militer yang siap menghancurkan siapa saja yang menentang kehadiran Belanda di Nusantara.

Gubernur Jenderal juga menbawahi institusi pemerintahan mulai dari tingkat residen, asisten residen (setingkat kabupaten), controleur, demang hingga asisten wedana (tingkat kecamatan).

Pemerintah Hindia Belanda juga mengeluarkan berbagai produk hukum seperti Algemeene Bepalingen ( AB), Indische Staatsrecht( IS). Pemerintah ini juga menerbitkan sejumlah peraturan yang berkaitan dengan hukum pidana dan juga hukum perdata. Dan tidak ada kata lain untuk itu: Belanda telah menjajah Nusantara yang oleh Belanda disebut Hindia Belanda.

Tokoh-tokoh serta masyarakat yang bermukim di Hindia Belanda tidak tinggal diam melihat perbuatan para penjajah itu. Perlawanan bersenjata muncul diseluruh Nusantara. Pemerintah Hindia Belanda mengerahkan bala tentaranya untuk memadamkan perlawananan itu sekaligus tetap menggunakan jurus andalannya "divide et impera". Kita tentunya sangat hafal nama nama pahlawan nasional yang menjadi penggerak perjuangan itu.

Walaupun berbagai perlawanan bersenjata muncul tetapi kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda tetap tidak tergoyahkan. Mereka dengan leluasa terus menancapkan kuku kolonialisme dan imperialismenya di negeri ini.

Memasuki abad kedua puluh muncullah kesadaran baru pada tokoh tokoh bangsa serta membuat kajian mengapa perlawanan bersenjata itu tidak mampu mengusir penjajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun