Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai Kunjungan Din Syamsuddin ke Kantor Pusat Gereja HKBP

6 Desember 2017   16:33 Diperbarui: 6 Desember 2017   16:48 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP ,sekarang ini merupakan salah satu gereja Protestan terbesar di negeri kita. Perjalanan sejarah gereja ini juga sudah cukup panjang dihitung dari kelahirannya pada 7 Oktober 1861. 7 Oktober dihitung sebagai hari lahirnya HKBP ditandai dengan berundingnya empat orang misionaris yaitu Pendeta Carl Wilhelmina Heine, Pendeta Johann Karl Klammer,Pendeta Friedrich Wilhelm Betz dan Pendeta Gerrit Van Asselt. Keempat misionaris ini mengadakan perundingan di Parau Sorat ,Sipirok ,sekarang berada pada wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan,Provinsi Sumatera Utara.

Sesuai dengan namanya maka jemaat terbesar gereja ini adalah saudara kita sebangsa yang ber etnik Batak. Kebaktian pada gereja ini umumnya juga menggunakan Bahasa Batak. Diperkirakan jumlah jemaatnya sekarang sudah pada kisaran angka empat setengah juta jiwa yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga di luar negeri.

HKBP juga punya gereja seperti di Singapura,Kuala Lumpur,Los Angeles dan juga New York. Secara organisasi ,HKBP dipimpin oleh seorang Ephorus yang dipilih melalui rapat besar yang disebut Sinode Godang. Ephorus membawahi sekitar 30 Praeses atau pimpinan gereja wilayah yang disebut distrik.

Kantor Pusat HKBP berada di Pearaja ,Tarutung ,Kabupaten Tapanuli Utara ,Provinsi Sumatera Utara .Pearaja yang berjarak sekitar satu kilometer dari Kota Tarutung ini berada sekitar 250 KM di sebelah selatan Medan. Ephorus HKBP sekarang ini dijabat oleh DR.Darwin Lumban Tobing dan ke Pearaja inilah Din Syamsuddin berkunjung pada Selasa,5 Desember 2017.

Harian Waspada Medan,Rabu,6 Desember 2017 memberitakan Din Syamsuddin berkunjung ke Kantor Pusat HKBP itu untuk menemui dan kemudian berbincang dengan Ephorus HKBP. Din Syamsuddin Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama mengatakan selama ini dialog yang dilakukan antar ummat beragama belum dialogis.

Menurutnya ,kalau dialog selama ini dua atau tiga monolog.Datang,senyum senyum ,dalam ,tetapi sebenarnya ada masalah diantara kita.
Utusan Khusus Presiden itu selanjutnya mengatakan penggunaan kata kata yang mengandung negatif,janganlah digunakan ." Saya bukan tipe yang memoles moles ,apa adanya.Istilah istilah yang mengandung negatif,pejoratif,istilah itu hendaknya dihindari ", ujar Din Syamsuddin.

Selanjutnya dikatakannya semua agama punya istilah dan tentu bisa dipakai tapi janganlah dipakai keluar .Dipakailah secara internal.
Menjawab pertanyaan wartawan,Din Syamsuddin yang datang ke Pearaja bersama Effendi Simbolon ,Ketua Punguan Boru Simbolon Indonesia dan juga anggota DPR RI dari PDIP itu menyatakan tren dialog dan komunikasi masyarakat saat ini yang sering menggunakan kata kata yang menimbulkan perdebatan.

Din Syamsuddin mengatakan sudah lama mengenal HKBP dan " B " pada HKBP menurutnya tidak hanya berarti Batak tetapi juga bermakna bangsa.
Menanggapi hal tersebut,Ephorus HKBP ,DR Darwin Lumban Tobing mengatakan ,HKBP sangat mengapresiasi atas kedatangan Din Syamsuddin. Yang ia ketahui Din Syamsuddin adalah sosok pemersatu kerukunan beragama secara nasional yang dipercaya oleh Presiden Joko Widodo.

Menurutnya HKBP selalu menjalin Silaturrahmi dengan agama Islam maupun agama lainnya ." Kami menyambut dengan baik kehadiran beliau. Memang agama Kristen dan Islam berbeda tapi perbedaan jangan dicari cari.Yang dicari adalah persamaan " ujar Ephorus. Berkaitan dengan kunjungan Din Syamsuddin tersebut menurut saya ada beberapa poin yang menarik perhatian.

Din Syamsuddin adalah tokoh ummat Islam Indonesia dan pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Tokoh kita ini juga pernah menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat dan sekarang masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat. Karenanya kunjungan nya ke Pearaja layak diberi penghargaan karena semakin banyak pertemuan antar pemuka agama di negeri ini diharapkan memberi imbas positif kepada kehidupan berbangsa dan bernegara.Kemudian ucapannya yang mengatakan semua agama punya istilah istilah tetapi selayaknyalah ada istilah yang dipergunakan sebatas pada internal agama saja dan tidak dikemukakan keluar.

Menurut saya maknanya ada kalanya sebuah istilah sangat dikenal dikalangan internal setiap agama tetapi kalau istilah tersebut digunakan diluar komunitas penganut agama tersebut dapat menimbulkan ketersinggungan bahkan juga salah penapsiran.
Selanjutnya ucapan Ephorus HKBP yang menyatakan " memang agama Kristen dan Islam berbeda tapi perbedaan jangan dicari cari.Yang dicari adalah persamaan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun