Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tahun 2005 Belanda Baru Mengakui 17 Agustus Sebagai Hari Kemerdekaan Kita

14 November 2017   15:26 Diperbarui: 14 November 2017   18:04 3462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada pertemuan dimaksud sudah dibuat rencana kemerdekaan Indonesia itu akan diberikan pada 24 Agustus 1945. Walaupun janji sudah diberikan oleh Pemerintah Jepang tetapi belum terlalu jelas dibahas bagaimana cara Indonesia merdeka itu. Sesudah ketiga tokoh bangsa itu tiba kembali di tanah air maka semakin intensiflah persiapan untuk kemerdekaan Indonesia.

Menjelang 17 Agustus 1945 ,Laksamana Maeda juga memberikan berbagai fasilitas termasuk memberikan rumahnya untuk digunakan dalam perumusan naskah proklamasi. Demikianlah pada hari Jum'at,17 Agustus 1945,pukul 10.03,Sukarno - Hatta ,atas nama bangsa Indonesia membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Begitu Proklamasi dibacakan maka menggelegarlah berita itu ke seantero negeri dan dimana mana rakyat menyambut dengan hangat proklamasi kemerdekaan itu.

Kita sudah merdeka sesudah 350 tahun dijajah Belanda dan tiga setengah tahun dijajah Jepang. Pada 18 Agustus 1945, oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI), Undang Undang Dasar 1945 dinyatakan sebagai undang undang dasar negara dan Sukarno-Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden negara Indonesia yang baru merdeka itu.

Pengakuan negara negara sahabat terhadap kemerdekaan Indonesia juga mulai berdatangan yang diawali oleh pengakuan Mesir pada 22 Maret 1946.Kemudian menyusul pengakuan dari beberapa negara Arab lainnya termasuk juga pengakuan dari Liga Arab.

Lalu bagaimana dengan sikap Kerajaan Belanda?
Negara yang menjajah negeri kita selama 350 tahun itu tidak mengakui kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 itu.
Secara formal terlihat, Kerajaan Belanda tidak mengakui proklamasi kemerdekaan itu karena menurutnya kemerdekaan yang diperoleh itu merupakan pemberian atau hadiah dari Pemerintah Jepang.

Selain alasan tersebut ,Pemerintah Kerajaan Belanda kelihatannya masih ingin menjajah kembali wilayah yang subur dan makmur dan yang kaya dengan sumber daya alamnya ini. Jangankan mengakui kemerdekaan ,malahan Pasukan " Hindia Belanda " ikut membonceng didalam Pasukan Sekutu yang mendarat di Indonesia dengan maksud untuk melucuti bala tentara Dai Nippon.

Pasukan Belanda dibawah pimpinan Gubernur Jenderal Van Mook bahkan telah menyusun sebuah skenario besar untuk kembali menjajah Indonesia.
Van Mook pada 20 Juli 1947 menyatakan dimulainya Aksi Polisional Belanda Pertama. Pasukan Belanda menyerang Jawa Timur,Jawa Tengah dan juga melancarkan serangan di Sumatera Timur dan menguasai wilayah wilayah perkebunan. Terhadap tindakan Belanda tersebut telah muncul reaksi internasional dan akhirnya Belanda melakukan gencatan senjata.

Tetapi pada 19 Desember 1948, Belanda melakukan lagi Agresi Militer kedua. Agresi ini diawali dengan menyerang Jogyakarta dan kemudian Belanda menawan Sukarno,Hatta ,Syahrir dan beberapa tokoh republik lainnya. Sukarno dengan beberapa tokoh lainnya ditawan atau diasingkan ke Berastagi dan Parapat Sumatera Utara sedangkan Hatta dan tokoh lainnya ditawan di Mentok.

Van Mook juga berhasil mendirikan beberapa negara boneka yang kemudian disebut sebagai negara bagian yang nantinya akan bergabung dengan Republik Indonesia didalam sebuah negara yang bernama Republik Indonesia Serikat (RIS). Singkat cerita, setelah melalui proses perjuangan yang panjang dan heroik kemudian diadakanlah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang dikenal dengan nama Perjanjian Roem-Royen. Salah satu isi kesepakatan tersebut adalah diadakannya Konferensi Meja Bundar ( KMB) di Negeri Belanda. Kemudian pada 23 Agustus hingga 2 November 1949 diadakanlah KMB di Den Haag Negeri Belanda.

Salah satu hasil penting KMB tersebut ialah :
-Kerajaan Nederland menyerahkan kedaulatan atas Indonesia yang sepenuh penuhnya kepada Republik Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat lagi dan tidak dapat dicabut ,dan karena itu mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
- Kedaulatan akan diserahkan selambat lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.

Sejalan dengan isi perjanjian tersebut maka pada 27 Desember 1949 ,Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia.Kemudian  di mata Belanda tanggal 27 Desember itu lah hari yang diakuinya sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia. Karena menurut Belanda ,tanggal 27 Desember lah Hari Kemerdekaan Indonesia maka puluhan tahun, Duta Besar Belanda di Indonesia tidak berkenan menghadiri acara peringatan detik detik proklamasi yang diadakan setiap tahun di Istana Negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun