Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Usung Syaifullah Yusuf, Langkah Taktis PDIP Jelang 2019

16 Oktober 2017   13:34 Diperbarui: 16 Oktober 2017   13:50 1649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kalau disimak pidato-pidato Megawati,Ketua Umum PDIP pada waktu belakangan ini sering mengungkapkan hubungan manis dan harmonis antara partainya dengan para ulama terutama ulama ulama NU. Menurut Mega Hubungan emosional itu sudah lama terbina bahkan sejak jaman Bung Karno.

Dalam salah satu pidatonya ,Mega dengan indah melukiskan keakraban Bung Karno dengan Hadratus Syekh Hasyim Asy' ari,ulama karismatis, pemimpin pondok pesantren dan juga pendiri Nahdlatul Ulama. Mega pernah mengungkapkan ,suatu ketika ia bertanya kepada Bung Karno siapa tamu tamu yang baru diterima ayahnya di istana itu.Bung Karno menjawab,mereka lah para ulama yang berjuang untuk negeri kita dan tanpa mereka negara ini tidak akan pernah ada.

Sebuah ungkapan  kalimat yang tentunya menggugah emosi para ulama dan pengikutnya. Selain Bung Karno,Megawati juga dikenal dekat dengan para ulama dan NU terlebih lebih secara khusus dengan Abdurrachman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.

Ketika pemerintahan Suharto ,terlihat penguasa Orde Baru itu kurang menyenangi Gus Dur dan Mega.Dalam posisi yang demikian sangat jelas terbaca ,hubungan pribadi dan kekeluargaan antara kedua tokoh bangsa itu sangat mesra. Mungkin muncul pertanyaan apakah ungkapan Mega tentang hubungannya dengan para ulama itu sekedar basa basi atau memang sungguh sungguh muncul dari hatinya yang paling dalam.

Memang kita tidak hanya memercayai orang dari apa yang diucapkannya ,karena selain janji atau komitmen yang diberikan kepada orang lain ,salah satu ukuran untuk menilainya juga ialah apa yang diperbuatnya. Bukankah ungkapan lama kita menyatakan " dalam laut dapat diduga tapi dalam hati siapa tahu". Untuk mengukur sikap Mega itu selayaknyalah kita memerhatikan hal hal berikut ini.

Pada tahun 2018 akan digelar pilkada pada 171 daerah yaitu pada provinsi,kabupaten dan kota. Salah satu pilkada itu berlangsung di provinsi Jawa Timur ,untuk memperebutkan posisi Gubernur dan Wakil Gubernur. Secara kultural dan organisasi,Nahdlatul Ulama (NU) sangat kuat di Jawa Timur.Hampir bisa dikatakan sebahagian besar pondok pesantren di provinsi ini ber afiliasi kepada NU.

Para kiai pengasuh pondok pesantren sangat menghormati para ulama dan kiainya. Pendapat atau fatwa para ulama atau kiai sangat didengar oleh masyarakat.Dalam posisi yang demikian ,para ulama dan kiai itu telah muncul sebagai pemimpin informal masyarakat.

Para tokoh agama itu akan selalu memberi wejangan,tausyiah kepada masyarakatnya termasuk yang berkaitan dengan pilihan pilihan politik.
Oleh karena Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) merupakan partai yang didirikan Gus Dur(NU) maka Nahdliyin di Jawa Timur cenderung memberikan suaranya ke PKB.

Demikianlah pada pemilu 2014, PKB telah menempatkan dirinya sebagai partai pemenang peringkat pertama di Jawa Timur dengan memperoleh hasil 19,10 persen setara dengan 20 kursi di DPRD Jatim. Tetapi perlu diingat ,secara politis ,Jawa Timur juga merupakan basis politik PDI P.
Pada pemilu 2014,partai pimpinan Megawati ini menempatkan dirinya pada peringkat kedua dengan memperoleh hasil 18,92 persen setara dengan 18 kursi pada DPRD Jatim.

Hasil pemilu ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan antara PKB dan PDIP di provinsi ini. Kemudian juga terlihat dengan sangat jelas bahwa provinsi ini juga merupakan lumbung lahirnya kader kader kedua partai.

Dari sisi jumlah pemilih,Jawa Timur juga punya posisi penting karena mengacu data pemilu 2014,pemilih di provinsi ini berjumlah 29.765.243, merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbesar kedua sesudah Jawa Barat yang mempunyai pemilih 30.118.380. Karenanya parpol ,terutama secara khusus PKB dan PDIP sangat memerhatikan serta merawat suara pemilihnya di Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun