Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dirgahayu Polisi Lembut, Cantik dan Pemberani

12 September 2017   14:11 Diperbarui: 13 September 2017   00:49 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto:Jendela Informasi

Rasanya publik di negeri ini kenal dan akrab dengan nama Basaria Panjaitan.Sosok ini pernah menjadi Staf Ahli Sospol Kapolri.Pangkat terakhirnya di Kepolisian ialah Inspektur Jenderal ,dengan kata lain ia menyandang pangkat dua bintang.Orang se usia sekitar enam puluh tahun keatas tentu juga mengenal nama Dra Roekmini Koesoema Astoeti,seorang perwira tinggi Polri yang dikenal termasuk vokal juga di masa pemerintahan Suharto.Roekmini di kepolisian sampai ke jenjang Brigadir Jenderal atau menyandang bintang satu.

Kita juga mengenal nama Jeanne Mandagi pernah menyandang jabatan Kadivhumas Mabes Polri.Di Korps Bhayangkara ia menyandang pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal. Kita tidak hanya mengenal nama nama polisi yang menyandang bintang di pangkatnya tetapi publik juga akrab dengan nama anggota kepolisian yang sering tampil di layar televisi menginformasikan suasana lalu lintas. 

Lihatlah misalnya foto diatas yang menunjukkan wajah gembira anggota polisi lalu lintas. Mereka para perempuan yang menjadi anggota Polri itu disebut dengan Polisi Wanita. Sekarang ini polwan sudah sangat akrab dengan masyarakat kita.

Sesungguhnya sejarah kelahiran polwan sangat erat kaitannya dengan sejarah bangsa ini mempertahankan kemerdekaannya.Sebagaimana diketahui pada 19 Desember 1948,pasukan Belanda mendarat di Bandar Udara Maguwo, menyerbu ke pusat kota Jogya kemudian menangk ap dan menahan pemimipin pemimpin Republik seperti Sukarno,Hatta dan tokoh tokoh lainnya .Oleh Belanda serangan ke Jogya ini disebutnya Aksi Polisional Kedua dan oleh kita penyerangan penjajah itu awal dimulainya Perang Kemerdekaan Kedua.

Agar tidak terjadi kevakuman pemerintahan karena pemimpin pemimpin negara sudah ditangkap Belanda ,maka Sukarno memberi tugas melalui Telegram kepada Syafruddin Prawiranegara yang sedang berada di Sumatera Barat untuk melaksanakan tugas pemerintahan.Oleh Syafruddin Prawiranegara kemudian dibentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia atau PDRI.

Belanda tidak hanya menyerang dan menduduki Jogya dan kota serta daerah lainnya di Pulau Jawa ,karena ternyata mereka juga menyerang daerah daerah lainnya termasuk Sumatera Barat. PDRI harus menghadapi serangan Belanda di Bukit Tinggi Sumatera Barat dan sekitarnya.Akibat serangan tersebut terjadilah pengungsian pria,wanita dan anak anak yang meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik titik pertempuran. Untuk mencegah terjadinya penyusupan musuh maka para pengungsi harus diperiksa oleh polisi ,namun para pengungsi wanita menolaknya apalagi diperiksa secara fisik oleh polisi pria.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka PDRI menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara ) Bukit Tinggi untuk membuka " Pendidikan Inspektur Polisi' bagi kaum wanita . Kemudian sesudah diseleksi terpilihlah 6 orang gadis remaja mengikuti pendidikan. Keenam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi dan sejak saat itulah lah lahir polisi  wanita atau Polwan.

Selanjutnya Wikipedia bercerita, ke enam gadis remaja itu ialaH,1).Mariana Saanin Mufti,2).Nelly Pauna Situmorang,3). Rosmalina Pramono,4).Dahniar Sukotjo,5). Djasmainar Husein dan ,6). Rosnalia Taher. 

Tentulah sekarang tugas polwan tidak hanya mengurus pengungsi sebagaimana awal kelahirannya tapi sudah lebih kompleks.Kalau pada awalnya tugas polwan diperluas menjadi ikut menangani penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita yang menjadi korban atau pelaku kejahatan tapi sekarang tugas polwan sudah semakin banyak.

 Tugas polwan tidak hanya menyangkut kejahatan wanita ,anak anak dan remaja tetapi juga sudah mencakup terhadap kejahatan narkotika,penanganan adiministrasi dan lain sebagainya.Bahkan tugasnya sekarang sudah hampir sama dengan tugas polisi pria. Sebagai wanita,tentu polwan juga punya kelebihan dibandingkan polisi pria.

Sering dinyatakan adakalanya naluri perempuan lebih tajam dari pria.Untuk tugas tugas yang memerlukan intuisi tajam tentulah polwan mendapat kehormatan untuk membongkar sebuah kejahatan. Sebagai warga bangsa tentu kita berharap agar polwan semakin meningkat mutunya dan semakin memberi rasa aman untuk masyarakat.

Dirgahayu Polwan!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun