Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Subuh Berjamaah Nasional dan Cerdiknya Habib Rizieq

12 Desember 2016   01:57 Diperbarui: 12 Desember 2016   02:30 11648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesungguhnya ajaran  Islam menyatakan beberapa keutamaan Shalat Subuh Berjamaah antara lain:Mendapat berkah dari Allah Taala.Sebab aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi terlebih aktivitas Sholat Subuh akan didoakan Rasulullah supaya mendapat berkah.Keutamaan berikutnya siapa yang mengikuti Sholat Subuh Berjamaah akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada Hari Kiamat.Selanjutnya siapa yang melaksanakan Shalat Subuh berjamaah akan mendapat ganjaran seperti melaksanakan shalat malam sepanjang waktu malam tersebut.Banyak lagi disebutkan keutamaan Shalat Subuh Berjamaah.


Artinya Ummat Islam juga mengetahui tentang keutamaan Shalat Subuh Berjamaah.Tetapi terlihat juga di beberapa mesjid pada shalat Subuh sering tidak terlihat jumlah jemaah yang memadai.Karenanya wajar kalau para ulama mengajak ummat untuk memakmurkan mesjid termasuk pada waktu Shalat Subuh.


Tapi ketika di media sosial muncul ajakan untuk sholat Subuh berjamaah yang berasal dari seruan Habib Rizieq Shibab terasa ada nuansa lain.
Di medsos dinyatakan Subuh Berjamaah Nasional (SBN) 12.12 konsolidasi spirit 212 akan terpusat di Bandung dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab dan Ustadz Bachtiar Nasir.Selanjutnya diberitahukan Subuh Berjamaah 12.12 serentak dilakukan Kota/Kab di seluruh Indonesia dipimpin oleh ulama ulama setempat.Kemudian pada butir 3 dinyatakan :Dzikir,Do'a dan Taushiah untuk kemenangan Pembela Al Qur'an dan menghukum penistanya.Pada seruan tersebut juga dikemukakan agar Penyelenggara Lokal supaya menghubungi Media Center GNPF MUI(Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI).


Dari beberapa poin yang termuat dalam seruan dimaksud terlihatlah bahwa SBN digagas dan diorganisir pelaksanaannya oleh GNPF MUI yang juga telah sukses menggelar Aksi Bela Islam termasuk acara Doa Bersama 212 di Lapangan Monas.
Walaupun tidak menyebut nama tapi kalimat pada butir 3" .......untuk kemenangan Pembela Al Qur'an dan menghukum penistanya ",kita tentu bisa menangkap kemana maksud yang ditujunya.


Disini terlihat bagaimana kemampuan Habib Rizieq Shihab menggunakan medium ibadah untuk secara konsisten menyuarakan dan memperjuangkan agar si penista Al Qur'an dihukum.


Hari pelaksanaan SBN bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW ,12 Rabiul Awal yang pada tahun ini jatuh pada Senin 12 Desember 2016.Kemudian juga perlu diingat sidang perdana Ahok akan dimulai Selasa,13 Desember yang akan datang.Memang kita tidak boleh menuduh SBN yang dicanangkan tersebut ada kaitannya dengan peradilan Ahok tapi kesan tentang hal tersebut mengemuka tidak juga dapat dihindari.Pada seruan SBN ada kalimat " Konsolidasi spirit 212 ".Tentu kita paham spirit 212 yang dimaksudkan adalah kegiatan Doa Bersama 212 yang mengusung thema utama "Penjarakan/Tahan Ahok".


Artikel ini ditulis sebelum SBN dilaksanakan jadi belum terlihat sejauhmana animo ummat untuk mengikuti seruan dimaksud.Walaupun efektivitas seruan untuk melaksanakan SBN belum dapat diukur tetapi ada beberapa catatan yang dapat diberikan terhadap seruan tersebut.
Pertama,Habib Rizieq (HR) mampu dengan cerdik menggabungkan kegiatan ibadah dengan perjuangan keagamaan dan juga politik.


Kedua,dengan SBN ,HR juga akan mengukur sejauhmana seruannya diikuti oleh Ummat Islam.Kalau seruannya diikuti oleh ummat Islam di seantero negeri maka posisi HR semakin kokoh sebagai "pemimpin baru" Ummat Islam Indonesia.


Ketiga,walaupun SBN tidak dinyatakan berkaitan dengan peradilan Ahok tetapi kalau SBN dilaksanakan secara terus menerus selama persidangan mantan Bupati Belitung Timur tersebut tentunya akan muncul semacam "tekanan psikologis religius "kepada para hakim yang menyidangkan perkaranya.


Keempat,dengan menggunakan medium ibadah sebagai alat perjuangan akan memupus kesan bahwa HR seorang tokoh radikal.Hal ini telah dibuktikannya pada Aksi 212 (diluar pidatonya yang menyebut revolusi) berjalan dengan damai dan tertib.


Kelima ,kalau medium ibadah memberikan hasil yang positif kuat dugaan dimasa yang akan datang HR dalam memperjuangkan aspirasi politiknya tidak lagi menggunakan jalur garis keras tetapi beralih ke jalur lembut.


Keenam,kecerdikan lain dari HR  mengajak ummat untuk melaksanakan SBN pasti tidak akan mendapat kecaman dari siapapun karena ajakan dan seruan yang disampaikan berkaitan dengan ibadah Sholat Subuh Berjamaah sesuatu yang sangat dianjurkan dalam Islam.


Dari hal hal yang dikemukakan sebelumnya terlihatlah kecerdikan Imam Besar FPI ini menggunakan medium ibadah sebagai alat perjuangan untuk mencapai tujuan tujuan tertentu.


Salam Demokrasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun