Mohon tunggu...
Likah Maratus Solekhah
Likah Maratus Solekhah Mohon Tunggu... Lainnya - Semua Tentang Hidup

Perempuan pecinta kopi dan film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Petani Desa Ringinarum Sebelum Panen Tembakau

24 Agustus 2021   15:27 Diperbarui: 24 Agustus 2021   15:38 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Desa Ringinarum adalah sebuah desa dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Desa ini terletak di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Hasil sawah petani Ringinarum selain tanaman pangan berupa padi, mereka juga menanam sawah mereka dengan jagung, bawang merah, dan tembakau. 

Bulan Agustus merupakan bulannya untuk musim ketigo atau kemarau, pada bulan ini biasanya akan lebih jarang turun hujan. Musim ketigo dimulai  dari bulan Juni sampai September, pada musim inilah petani akan menanam sawah mereka dengan tembakau. Musim tembakau adalah musim yang paling ditunggu-tunggu oleh petani desa Ringinarum, karena mereka akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari hasil sawah mereka. Memasuki bulan Agustus biasanya tembakau akan siap untuk di panen. 

Ada hal yang menarik yang dilakukan oleh petani Ringinarum sebelum mereka memanen tembakau mereka pertama kali. Biasanya pemilik sawah akan memasak sego liwet yang akan mereka bawa ke sawah sebagai sarapan pagi. Uniknya, untuk lauk sego liwet sendiri akan berbeda-beda tergantung dengan permintaan dari sawah sang pemilik. 

Beberapa sawah dari petani ada yang meminta lele, ayam putih, dan telur bebek. Konon katanya, ha itu tergantung dengan penghuni terdahulu dari sawah mereka. Misalnya, untuk sawah petani yang meminta lele, dipercaya bahwa  tanah sawah mereka dulunya memang banyak lele. 

Mereka percaya dengan memberikan syarat tersebut hasil panen mereka akan lancar dan berharap tidak akan ada keburukan terjadi. Selain syarat tersebut, untuk memanen hasil sawah tidak boleh dilakukan ditanggal yang bertepatan dengan tanggal kematian orangtua. Hal tersebut diyakini untuk menghargai kepergian anggota keluarga tercinta.

Pada dasarnya, tradisi dan kepercayaan tersebut tergantung dengan kepercayaan masing-masing orang. Pada akhirnya, tujuan dari setiap tradisi ialah untuk mengharapkan kebaikan dan menghandiri dari hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi. Tradisi yang dilakukan petani Ringinarum menunjukan bahwa begitulah cara mereka untuk hidup berdampingan dan menghargai makhluk lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun