Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tanamlah "Citronella" Banyak-banyak agar Duit Datang Berlari

4 Oktober 2020   02:17 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:06 2974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi minyak serai wangi (www.paktanidigital.com)

Citronella, pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor pada tahun 1899. Sekarang,  sudah tersebar luas di nusantara dengan nama yang beragam.

Orang Gayo menyebutnya sere, orang Batak Toba menyebutnya sangge-sangge, orang Minangkabau menyebutnya serai. Di Lampung disebut sorai, di Pulau Jawa disebut sereh.

Orang Bima mengenalinya sebagai pataha’mpori, di Sumba disebut kedaung witu, orang Dayak Tidung menyebutnya salai, orang Dayak Kenyah mengenalinya belangkak, di Ambon disebut hisa-hisa, orang Seram menyebutnya tapisa-pisa. Dalam bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia, disebut serai wangi.

Serai wangi panca panen dengan daun baru (Marahalim Siagian)
Serai wangi panca panen dengan daun baru (Marahalim Siagian)

Serai wangi salah satu jenis minyak atsiri

Serai wangi adalah satu dari 14 jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri yang telah dimanfaatkan manusia untuk bermacam tujuan penggunaan. Minyaknya berharga untuk memenuhi permintan pasar dunia terhadap minyak esensial.

Minyak serai wangi diperoleh dengan cara mengekstrasi daunnya dengan teknik penyulingan (destilasi).

Produk serai wangi dikenal di seluruh dunia sebagai wewangian, obat gosok atau minyak pijat, obat nyamuk, serta minyak adiktif.

Di pasar, produk yang menggunakan bahan dasar minyak serai wangi beragam bentuk dan jenisnya. Ada dalam bentuk sabun, lilin, losion, gel, tissu basah, bedak, serta minyak dengan komposisi yang diperkaya.

Penyulingan minyak serai wangi di Jonggol Jawa Barat (Marahalim Siagian)
Penyulingan minyak serai wangi di Jonggol Jawa Barat (Marahalim Siagian)
Selain untuk pemanfaatan yang disebut di atas—minyak dari ekstrak dari daun, batang serai wangi dimanfaatkan untuk penyedap rasa. Jadi, wujud pemanfaatnya bukan hanya dalam bentuk minyak hingga bedak, batang serai wangi ada di dapur-dapur keluarga Indonesia yang dimanfaatkan untuk bumbu masakan.

Budidaya serai wangi

Serai wangi mudah tumbuh. Keluarga Indonesia biasa menanamnya di tepian halaman rumah atau kebun pekarangan.  

Keluarga alang-alang ini juga biasa dijumpai tumbuh di pinggir jalan dan di pematang empang keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun