Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sirih Pinang Dulu, Baru Bicara

29 September 2020   22:05 Diperbarui: 15 April 2022   22:53 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk sirih pinang yang dijajakan di Papua Barat (Marahalim Siagian)

Pemukiman orang Papua Barat di Teluk Bintuni (Gambar: Marahalim Siagian)
Pemukiman orang Papua Barat di Teluk Bintuni (Gambar: Marahalim Siagian)
Tamu yang memiliki dua urusan di atas (urusan desa dan adat) biasanya di jamu di Sirusu.

Penting untuk membawa sirih pinang untuk ditawarkan ke orang-orang yang datang hanya mendengar, berpatisipasi langsung terutama para tokoh yang akan mengambil keputusan rapat.  

Gambar: Marahalim Siagian
Gambar: Marahalim Siagian
Hal ini tampak sepele dan bisa tidak terpikirkan sebelumnya, namun acapkali berguna untuk membuka pembicaraan yang akrab, khususnya dalam percakapan bebas sebelum rapat di gelar.

Jika dua orang atau lebih sudah akrab, segera terbit kepercayaan, kepercayaan mempermudah urusan.

Sirih pinang dulu, baru bicara. ***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun