Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Dari Zona Merah ke Zona Merah, Rumitnya Melakukan Perjalanan pada Masa Pandemi

3 September 2020   02:05 Diperbarui: 24 September 2020   09:51 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Djalaludin Gorontalo (Gambar: Marahalim Siagian)

Ada aplikasi yang harus diisi. Nah, aplikasi ini yang simpang siur. Ada beberapa nama aplikasi yang disebut perlu diinstal guna pelacakan riwayat perjalanan dan seterusnya. Tapi aplikasi yang mana? Saya sempat browshing, salah satu berita menyebut aplikasi itu adalah PeduliLindungi.

Maka saya instal aplikasi ini serta mengisi form-formnya. Namun, setelah saya tiba di pintu keberangkatan bandara, petugas kesehatan bandara justru meminta menginstal aplikasi eHAC Indonesia. Terpaksa instal lagi aplikasi itu.

Barcode ini akan keluar setelah melengkapi form di aplikasi aplikasi eHAC Indonesia (Dokpri)
Barcode ini akan keluar setelah melengkapi form di aplikasi aplikasi eHAC Indonesia (Dokpri)
Pemeriksaan di bandara bukan hanya soal menginstal aplikasi ini dan itu, termasuk memeriksa dokumen perjalanan; KTP, dua surat keterangan yang disebut di atas, mengisi form-form aplikasi (lumayan banyak data yang harus diisi) serta sedikit wawancara.

Lolos dari pemeriksaan kesehatan, masuk melalui pintu pindai bandara menuju konter maskapai penerbangan kita. Lagi-lagi diminta instal aplikasi untuk check-in, lalu keluar barcode. Barcode itu yang akan dipindai untuk pass masuk ke ruang tunggu keberangkatan, dua kali pemeriksaan.

Selama dalam perjalanan

Setelah duduk di ruang tunggu keberangkatan dan meletakan tas bawaan, saya merenung. Bagaimana jadinya jika penumpang yang melakukan perjalanan ini adalah orang tua atau orang dari kampung, mereka memakai handphone namun masih yang analog, bukan smartphone berbasis android. 

Jangan lupa, populasi orang Indonesia yang memakai handphone memang sudah besar serta menjangkau pedesaan.

Namun, tidak seluruhnya memakai handphone smartphone dengan sistem android---jenis handphone yang bisa menginstal macam-macam aplikasi semakin penting peranannya di masa new normal ini.

Selama masa perjalanan, pemeriksaan dokumen perjalanan juga berlaku. Saat transit di Ujungpandang, pemeriksaan yang sama juga dilakukan.

Tiba di Surabaya pemeriksaan yang sama dilakukan, bahkan saat masuk ke hotel. Petugas hotel menanyakan dari mana asal kita dan apakah punya surat keterangan sehat yang membuktikan kita tidak mengidap virus corona.

Penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi dengan menjaga jarak saat duduk di bandara (Gambar: Marahalim Siagian)
Penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi dengan menjaga jarak saat duduk di bandara (Gambar: Marahalim Siagian)
Jawa Timur, karena masih status merah, terutama peningkatan jumlah Covid-19 setelah Idul Adha, menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Hal ini misalnya terasa saat kita duduk dimana bangku yang tersedia di bandara yang ditandai X untuk memberi code bahwa tempat duduk itu tidak boleh digunakan. Guna memberi jarak antara yang orang yang satu dengan orang yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun