Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ada Tempat Khusus Mengolah Sampah Kantong Plastik di Pohuwato

27 Juli 2020   23:45 Diperbarui: 28 Juli 2020   22:00 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karena kantong plastik ringan dengan riwayat penggunaan yang sangat beragam serta timbulannya ada dimana-mana pengumpulan sampah plastik untuk proses daur ulang lebih efisien dilakukan di TPA. Gambar ini adalah kegiatan pengumpulan kantong plastik dan pembungkus oleh cleaning service Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato (Dokpri)

Hal inilah salah satu sebab mengapa kantong plastik sulit untuk dikumpulkan serta biasanya teraduk dengan macam-macam sampah yang membuat orang jijik untuk menyentuhnya.

Difasilitasi oleh Kepala Baperlitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kabupaten Pohuwato Bapak Irfan Saleh, pada tahun 2018, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato menjalin MoU dengan Program Manager Burung Indonesia Program Gorontalo (Birdlife International Association) untuk waste management di Kabupaten Pohuwato. 

Burung Indonesia Program Gorontalo dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato sejauh ini terlibat di TPST Kota Madani Desa Teratai Kecamatan Marisa dalam kegitan daur ulang kertas dan plastik serta di TPST Barakati di Desa Duhiadaa Kecamatan Duhiadaa untuk daur ulang khusus untuk kantong plastik.

Kantong plastik hitam dalam proses pencacahan sekaligus pembersihan agar dapat digunakan sebagai bahan baku membuat produk baru (Gambar Marahalim Siagian)
Kantong plastik hitam dalam proses pencacahan sekaligus pembersihan agar dapat digunakan sebagai bahan baku membuat produk baru (Gambar Marahalim Siagian)
Pengelolaan Sampah Kantong Plastik dan Sejenisnya

Kantong plastik dan sejenisnya (pembungkus) pada dasarnya sama dengan aneka bentuk plastik yang biasa kita dapati pada ember cat (umumnya berbahan polypropilyne-PP), perabotan rumah tangga berbahan plastik (umumnya berbahan polypropylene-PP), botol oli dan pelumas (umumnya berbahan high density polyethylene-HDPE), selang dan botol infus (umumnya berbahan low density polyethylene-LDPE), kemasan botol air minum, kecap dan toples (umumnya berbahan polyethilene terephthalate-PET), sementara jenis polyvinyl choride-PVC jarang digunakan untuk kantong plastik dan plastik pembungkus, namun cukup ektensif digunakan untuk membuat pipa paralon.

  • Pengenalan jenis kantong plastik dan plastik pembungkus

Jadi, hal pertama yang kami lakukan adalah melatih CS DLH untuk mengenali jenis-jenis plastik agar mereka tepat dalam penggolongannya untuk selanjutnya dilakukan kegiatan pendaurulangan.

Kantong plastik dan kantong plastik pembungkus umumnya tidak mencantumkan identitas jenis plastiknya -sehingga proses ini membutuhkan latihan yang tidak bisa sekali pertemuan langsung khatam. Terlebih karena muasal plastik ini dari ratusan produsen berbeda.

Plastik pembungkus deterjen saja tidak kurang dari sepuluh merek berbeda dan jika dilanjutkan ke plastik pembungkus jajanan anak-anak jumlahnya bisa ratusan merek dari ratusan produsen berbeda pula.

Peltihan pengenalan jenis kantong plastik dan kantong pembungkus. Tampak dalam gambar penulis dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato Bapak Bahari Gobel dan tigapuluhan CS DLH peserta pelatihan (Dokpri)
Peltihan pengenalan jenis kantong plastik dan kantong pembungkus. Tampak dalam gambar penulis dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato Bapak Bahari Gobel dan tigapuluhan CS DLH peserta pelatihan (Dokpri)
  • Metode pengolahan

Selesai dengan pengenalan jenis dan pengelompokannya, hal berikutnya adalah bagaimana mengolahnya?

Dalam proses pengolahan, kami memilih teknik pencacahan agar mendapat potongan plastik kecil yang sejenis dan seragam warnanya. Proses ini juga membuang kontaminan serta kotoran yang tidak diinginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun