Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertambangan Emas Rakyat, Tak Ada Uang Pergi ke Gunung

14 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:37 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tambang emas rakyat di Gorontalo (Marahalim Siagian)

Salah seorang penambang mengatakan, ia perlu 3 tahun setelah berhenti untuk menutupi utangnya di warung. Selama itu pula, ada rasa malu jika bersua dengan pemilik warung karena takut di tangih utang yang menahun. 

Orang (sepertinya) harus dapat menentukan waktu yang tepat kapan harus berhenti, untuk selanjutnya memulai usaha atau pekerjaan yang lebih pasti serta stabil.

Sisi lain yang dibawa dunia pertambangan rakyat adalah perempuan dan alkohol. Bagi sebagian penampang, uang ibarat kumis, kalau dicukur akan tumbuh lagi. Segera setelah beroleh uang 3-4 juta, mereka akan minum sampai mabuk. Seperti kutukan, uang mudah datang, mudah pula pergi. Habis uang pergi lagi ke gunung. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun