Terus... terus... terus ....
waktu terus menelan usiaku,
menghadang sadarku akan pentingnya
arti hidup, menelantarkan planing yang
kurancang tersusun di benak mungil,
membuangnya jauh dari aplikasi hidupku
Wahai waktu! Begitu kau meremehkanku,
bahkan tak menghargaiku sebagia makhluk
Tuhan paling sempurna
Di sini, di negeri keramat ini,
lebih tepatnya negeri pesulap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!