Mohon tunggu...
Melda Imanuela
Melda Imanuela Mohon Tunggu... Penulis - Founder Kaukus Perempuan Merdeka (KPM)

Trainer, Education, Gender and Financial Advisor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpelukan dalam Bingkai Keindonesiaan

30 Agustus 2018   00:58 Diperbarui: 30 Agustus 2018   01:13 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Rabu pada tanggal 29 Agustus 2018  di Asian Games 2018 saat Jokowi dan Prabowo menghadiri final Pencak Silat antara Indonesia dan Vietnam. Hasil pertandingan final Indonesia menjadi Juara, Hanifan menyumbangkan emas ke 29 bagi Indonesia yang berada dalam urutan ke 4. 

Hanifan menghampiri para pejabat pemerintah dan ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia yakni Prabowo Subianto setelah berlari mengelilingi arena. Hal yang mengejutkan saat Hanifan merangkul Jokowi dan Prabowo yang menunjukkan bahwa :

1) Asian Games mampu menyatukan dimana Jokowi dan Prabowo adalah bakal calon presiden yang akan berkontestasi dalam Pemilu Presiden 2019,tetap bersolidaritas dalam rivalitas

2) Politik belajar dari olahraga yang menjunjung tinggi sportifitas dan berjuang secara sehat demi Indonesia yang berPancasila dan berBhineka Tunggal Ika 

3) Jokowi dan Prabowo menunjukkan bahwasanya mereka baik-baik saja dan pendukungnya yang ricuh harusnya berbeda pilihan tetap satu jua untuk Indonesia 

4) Berpelukan itu menghangatkan danbawa damai serta menyenangkan 

5) Olahraga mampu menyatukan semuanya 

Berpelukan dalam bingkai Keindonesiaan adalah hal terpenting dan kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk dewasa dalam berpolitik bahkan menjadi pemilih, relawan dan tim sukses yang cerdas. Berbeda pilihan adalah hal yang wajar dalam berdemokrasi Pancasila.

Terpenting adalah kita mampu menjaga kewarasan berpikir dan nilai-nilai Pancasila. Bergandengan tangan dan bersatu padu mewujudkan Pemilu yang Luber dan Jurdil. Berpikir dan bersikap kritis terhadap berita hoax, ujaran kebencian, adu domba dan kampanye hitam yang menggunakan isu SARA. 

Impian kita semua sama yakni Indonesia yang lebih baik, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan melanjutkan perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia yaitu merawat kebangsaan dengan pondasi Nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan Kebhinekaan serta mewariskannya pada generasi muda masa kini dan anak cucu di masa mendatang. 

Pancasila adalah aku, kamu dan dia menjadi KITA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun