Mohon tunggu...
mansurni abadi
mansurni abadi Mohon Tunggu... psikolog -

“Be aware of this truth that the people on this earth could be joyous, if only they would live rationally and if they would contribute mutually to each others' welfare. This world is not a vale of sorrows if you will recognize discriminatingly what is truly excellent in it; and if you will avail yourself of it for mutual happiness and well-being. Therefore, let us explain as often as possible, and particularly at the departure of life, that we base our faith on firm foundations, on Truth for putting into action our ideas which do not depend on fables and ideas which Science has long ago proven to be false.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BERKENALAN DENGAN RUHI INSTITUTE BAHAI ( bag 1)

20 Januari 2016   21:52 Diperbarui: 20 Januari 2016   22:11 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

       

Sebelumnya membahas apa itu ruhi insitute yang merupakan progam dari masyarakat BAHA’I terlebih dahulu saya jelaskan jika saya bukanlah seorang penganut BAHA’I,saya mempelajari BAHA’I berawal dari keisengan saya untuk tahu berbagai macam agama sebelum mengenal BAHA’I saya sudah banyak belajar dari orang zoroaster,yahudi, hindu,budha,islam,dan kristen maupun berbagai macam aliran keagamaan lainnya baik yang berdiri independen maupun yang masih menjadi bagian dari agama-agama tertentu dalam mempelajari agama tersebut saya bukanlah seorang mahasiswa dari institut agama  maupun yang berlatar belakang pendidikan agama  hanya saja keingintahuan saya tentang psikologi agama membuat saya mendapatkan kesempatan berinteraksi dan paham lebih dalam berbagai macam orang dari berbagai macam agama dan untuk Ruhi yang diselenggarakan oleh masyarakat baha’i saya kini berada di Ruhi ke 5.

        “MEMAHAMI PERBEDAAN DAN MEMPELAJARI PERBEDAAN TERSEBUT” adalah  sebuah philosophi hidup saya karena menurut saya ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari sebuah perbedaan. Kembali kepada apa itu Ruhi Institute yaitu sebuah gerakan pembelajaran dalam hal spiritual dan pengembangan karakter yang tidak hanya teori tapi praktik  yang sifatnya pada pembangunan mental dan spiritual bukan angka yang didimana gerakan ini dibangun oleh masyarakat BAHA’I,dalam prosesnya Ruhi terdiri dari 7 tingkatan.  pada awalnya didirikan di kolombia sejak tahun 1970 dan menjadi sebuah organisasi non profit sejak tahun 1992 dalam misinya meskipun Ruhi Institute adalah bagian dari kontribusi masyarakat BAHA’I tapi tidak pernah menjadikannya sebagai perpanjangan misi untuk merekrut pengikut karena dasar ajaran BAHA’I bukan bersifat mendokrin buta tapi lebih kepada telaah dan analisa dan dalam konsep BAHA’I tidak ada yang namanya pindah agama meskipun dia berpindah agama dia harus lebih mencintai Nabi ataupun Utusan tuhan  yang lain dan lebih menghormati dan memaknai perbedaan antar manusia sebagai satu kesatuan keluarga.

Tujuan lain dari Ruhi Institute adalah tertanamnya jiwa-jiwa persatuan antar manusia sebagaimana yang sudah dijelaskan Abdul Baha "Semua nabi ilahi berjuang untuk Keesaan  atau kesatuan Kemanusiaan dan melayani kemanusiaan. Untuk dasar dari ajaran ilahi adalah Kesatuan Kemanusiaan. Musa bertugas hanya untuk Kesatuan Kemanusiaan, Yesus mendirikan kesatuan Kemanusiaan, Mohammad menyatakan Keesaan dan  Kemanusiaan. Alkitab, Taurat, dan Quran mendirikan dasar atas persatuan kemanusiaan, "Abdul Baha, Khitabat (Mesir), vol. 1, pp. 18-19.

Yang unik dari Ruhi Institute adalah pembelajaran dikembangan secara sistematis dan cenderung tidak formal dan kalau dari segi psikologi,materi yang dipelajari berkonsep kepada proses pengembangan manusia dalam artian Ruhi Institute didesain untuk menjadikan generasi muda apapun latar belakangnya kokoh dalam karakter dan mementingkan pengabdian dan pelayanan untuk sesama umat manusia.Ruhi dalam bahasa persia disebut spiritual jadi lebih menekankan pada aspek spiritualnya daripada agamanya karena terkadang orang beragama belum tentu mempunyai sikap spiritualitas yang baik justru dia malah terjebak dalam berhala identitasnya.

Konsep dari pengajaran sendiri adalah dalam kelompok kecil dan berdasarkan diskusi jadi setiap peserta harus menyampaikan ide gagasannnya dan juga ada satu orang tutor yang disebut animator tidak ada sistem nilai apalagi sistem hafalan yang ada hanyalah pemahaman dan juga serangkaian strategi untuk praktik disertai juga dengan photo-photo pastinya.

      Awal mula mengikuti Ruhi bersama teman lainnya yang juga Non bahai,kami dijelaskan soal pengertian tulisan suci bahai,tentang hal berdoa, dan juga tentang kehidupan dan kematian. Dalam Ruhi pertama kami diajarkan bagaimana keterpihakan ajaran Bahai sendiri soal pluralisme,toleransi,maupun kebebesan berpikir salah satu kutipan yang paling saya suka adalah “ Kami sangat senang melihat engkau setiap waktu bergaul dengan penuh persahabatan dan kerukunan di dalam surga rida-Ku, dan Kami sangat suka menghirup dari perbuatan-perbuatanmu bau harum keramah-tamahan dan kesatuan, kasih sayang dan persahabatan. Demikianlah nasihat yang diberikan kepadamu oleh Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Setia. Kami akan selalu bersamamu; jikalau Kami menghirup wangi persahabatanmu, kalbu Kami pasti akan bergembira, karena tiada sesuatu pun selain itu yang dapat memuaskan Kami. (Bahá’u’lláh).

 Lalu ada kutipan juga yang tertulis “WAHAI ANAK-ANAK MANUSIA! Tidak tahukah engkau mengapa Kami menjadikan engkau semua dari tanah yang sama? Supaya yang satu janganlah meninggikan dirinya di atas yang lainnya. Renungkanlah selalu dalam kalbumu bagaimana engkau dijadikan. Karena Kami telah menjadikan engkau semua dari zat yang sama, maka adalah kewajibanmu untuk laksana satu jiwa, berjalan dengan kaki yang sama, makan dengan mulut yang sama dan berdiam dalam negeri yang sama, supaya dari wujudmu yang terdalam, dengan perbuatan-perbuatan dan tindakan-tindakanmu, tanda-tanda kesatuan dan hakikat keterlepasan dapat dijelmakan. Demikianlah nasihat-Ku kepadamu. Wahai kumpulan cahaya! Perhatikanlah nasihat ini, supaya engkau memperoleh buah kesucian dari pohon kemuliaan yang gaib. (Bahá’u’lláh).

Dalam ruhi pertama penekananan lebih kepada pemaknaan berbagai tulisan suci dari Bahai namun dengan  tetap menaruh rasa hormat dan selalu ingin tahu tentang apa saja yang dibawa oleh para utusan tuhan begitu umat Bahai menyebut nabi dan rasul karena bagi mereka tidak ada nabi yang boleh dihujat karena semuanya baik dan membawa kepada persatuan dan yang membuat pengajaran agama  dalam format ruhi berbeda adalah penghargaan disertai pemaknaan kepada keanekaragaman dan memberi pola pikir agar menjadi orang yang terbuka dengan semua perbedaan tanpa meributkan perbedaan itu apalagi justru memaksakaan apa yang kita yakini kepada orang lain karena dari kesimpulan semua tulisan bahai di buku ruhi 1 mengajarkan simbol keagamaan yang paling terpenting bukan soal megah-megahan tapi lebih kepada simbol kebenaran yang di perlihatkan melalui perbuatan baik dan suci didalam konsep ini semua perbuatan baik haruslah murni dan suci sehingga tidak terikat keegoaan saat menjalani.

       Selain itu diajarkan pula tentang berdoa  dimana dinyatakan oleh sabda  Abdu’l-baha’ yang tertulis” tidak ada yang  lebih manis dialam wujud ini selain daripada doa. Manusia harus hidup dalam suasana doa. Dan keadaan yang paling diberkati ialah keadaan berdoa dan memohon. Doa merupakan percakapan dengan tuhan. Pencapaian yang paling tinggi atau keadaan yang paling manis hanyalah bercakap dengan tuhan. Doa menciptakan kerohanian,menciptakan kesadaran, dan perasaan surgawi ,dan menimbulkan ketertarikan yang baru  pada kerajaan surgawai dan menyebabkan kepekaan akal budi yang lurus.” Dalam doanya Baha’u’llah bersabda juga “ hamba memohon kepadamu... agar menjadikan sembahyangku sebagai api yang akan membakar segala tabir yang menutupi daku dari keelokanmu dan sebagai cahaya yang akan menuntun daku kesamudra kehadiranmu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun