Mohon tunggu...
M. Anshari Akbar
M. Anshari Akbar Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sepakbola

Penikmat Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Pierre Webo, Korban Tindakan Rasisme di Liga Champions

10 Desember 2020   00:25 Diperbarui: 10 Desember 2020   00:27 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pierre Webo (kiri), asisten manajer Istanbul Basaksehir. Sumber : Ian Langsdon/EFE dalam en.as.com

Tengah pekan ini menjadi pekan pamungkas dari Liga Champions Eropa, dimana pada pekan ini akan ditentukan tim yang akan lolos ke babak selanjutnya. Pertandingan di pekan terakhir atau pertandingan ke-6 di Liga Champions Eropa masih sangat menentukan klub mana yang akan lolos, sebab grup yang dihuni oleh klub yang memiliki kekuatan yang merata, biasanya akan ditentukan hingga laga akhir.

Jika pada beberapa grup lain sudah ada yang menentukan nasib untuk lolos ke babak selanjutnya, maka berbeda pada grup H yang masih harus ditentukan pada laga terakhir di tengah pekan ini. Grup H diisi oleh Manchester United, RB Leipzig, Paris Saint Germain, dan Istanbul Basaksehir. Di grup H, hanya Istanbul Basaksehir yang dipastikan tidak bisa lolos dari grup. Sedangkan 3 klub lainnya masih memiliki peluang yang sama untuk lolos ke babak selanjutnya.

Pada grup H, laga pamungkas berlangsung antara RB Leipzig melawan Manchester United dan laga Paris Saint Germain melawan Istanbul Basaksehir. Namun yang menarik adalah terdapat insiden yang memalukan yang terjadi pada laga Paris Saint Germain melawan Istanbul Basaksehir yang berlangsung di markas Paris Saint Germain, Parc des Princes, Prancis.

Sebastian Coltescu, wasit ke empat atau wasit cadangan pada laga Paris Saint Germain melawan Istanbul Basaksehir. Sumber : EPA dalam World247365.com
Sebastian Coltescu, wasit ke empat atau wasit cadangan pada laga Paris Saint Germain melawan Istanbul Basaksehir. Sumber : EPA dalam World247365.com

Pada laga tersebut terjadi tindakan rasisme yang dilakukan oleh wasit ke empat atau wasit cadangan terhadap asisten manajer dari Istanbul Basaksehir. Wasit cadangan tersebut adalah Sebastian Coltescu yang berasal dari Rumania yang menjadi pelaku tindakan rasisme, sedangkan yang menjadi korban adalah asisten manajer Istanbul Basaksehir, Pierre Webo, yang berasal dari Kamerun.

Pierre Webo merupakan mantan pemain timnas Kamerun yang sudah bermain pada beberapa klub di seluruh dunia. Tercatat Webo pernah bermain untuk klub Uruguay, Nacional, pada 2000 - 2003 lalu. Kemudian hijrah ke tanah Spanyol, bermain untuk Osasuna, Leganes, dan Real Mallorca. Setelah bermain selama 8 tahun di Spanyol, Webo hijrah ke Liga Turki bersama Istanbul Basaksehir. Setelah 2 musim di Istanbul Basaksehir, Webo bermain untuk beberapa klub Turki lainnya seperti Fenerbahce, Osmanlispor, dan Gaziantep. Namun di akhir masa karirnya sebagai pemain profesional, Webo memutuskan kembali ke Uruguay bersama klub Nacional, dan pensiun di dunia sepakbola pada 1 Januari 2019 lalu bersama Nacional.

Pierre Webo saat berseragam timnas Kamerun. Sumber : AFP dalam gulfnews.com
Pierre Webo saat berseragam timnas Kamerun. Sumber : AFP dalam gulfnews.com

Di level timnas, Pierre Webo mampu mencatatkan 58 kali laga dan mencetak 18 gol sejak menjalani debutnya pada 19 November 2003, ketika itu Pierre Webo berusia 21 tahun, 9 bulan dan 30 hari. Tercatat Webo ikut bermain untuk timnas Kamerun pada Piala Afrika 2006, Piala Afrika 2010, Piala Dunia 2010, dan Piala Dunia 2014. Meski belum mampu memberikan gelar untuk timnas Kamerun, Pierre Webo mampu menjadi andalan di lini serang timnas Kamerun bersama Samuel Eto'o.

Di level klub, Pierre Webo mampu mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak pada ajang Copa Sudamericana, Amerika Selatan, bersama klubnya Nacional pada musim 2002/2003 lalu. Kemudian bersama Fenerbahce, Pierre Webo mampu memenangkan gelar juara Piala Turki pada 2012/2013, kemudian juara Liga Turki pada 2013/2014 dan juara Piala Super Turki pada 2014/2015. Sedangkan bersama Istanbul Basaksehir, pada musim perdananya, Pierre Webo mampu membawa Istanbul Basaksehir finish di peringkat ke-6 Liga Turki. Sedangkan pada musim keduanya, Istanbul Basaksehir harus degradasi ke kasta kedua Liga Turki karena finish di posisi ke 18.

Bersama Istanbul Basaksehir, Pierre Webo berhasil bermain pada 56 laga, mencetak 24 gol, dan menyumbang 10 assist. Namun yang paling banyak adalah Osasuna, Pierre Webo bermain sebanyak 128 laga dan mencetak 23 gol untuk Osasuna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun