Mohon tunggu...
dindin maeludin
dindin maeludin Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Badan Pusat Statistik

Pituin dari Desa Lumbungsari dan masih aktif sebagai ASN di BPS Kabupaten Ciamis.. ..belajar untuk mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga

30 Mei 2021   13:15 Diperbarui: 30 Mei 2021   13:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, tepatnya pada Tanggal 29 Mei 2021 merupakan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-25 di tahun 2021. Peringatan ini bertujuan untuk mengapresiasi semangat jiwa, peranan penting dan strategis oleh para penduduk lanjut usia yang ada di Indonesia. Tidak terkecuali di Jawa Barat sendiri.

Adalah hasil dari inisasi Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat, bermula dari beliaulah peringatan ini tercetus. Dimana kala itu Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat mengikuti sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 dan beliau ditunjuk sebagai pimpinan sidang. Bahkan menurut sejarahnya Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat merupakan anggota tertua yang mengikuti sidang ini.

Tepat pada tanggal 29 Mei 1996 di Kota Semarang, dicetuskan sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) sebagai penghormatan atas jasa dan kebijakan yang dilakukan oleh Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat. Hingga saat ini, Hari Lanjut Usia Nasional masih terus diperingati oleh masyarakat Indonesia.

Sudah sepantasnya kita selaku generasi muda harus mempunyai rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada mereka. Lahirnya generasi muda masa kini tak lepas dari jasa para lansia dalam mengasihi, merawat dan membesarkan kita, karena tanpa mereka kita tidak bisa hidup merdeka seperti sekarang ini.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, generasi pre-boomer (lahir sebelum tahun 1945, perkiraan usia sekarang 75+) tercatat sebesar 1,59 persen dari total 48,27 juta jiwa penduduk Provinsi Jawa Barat. Persentase penduduk lansia di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 3 persen di tahun 2020 menjadi 5,38 persen dari 4,60 persen berdasarkan hasil SP2010. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada 2020 Indonesia berada dalam masa transisi menuju era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10 persen.

Pembangunan yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa angka harapan hidup penduduk Jawa Barat tahun 2020 menurut jenis kelamin tercatat laki-laki sebesar 71,30 dan perempuan sebesar 75,00.

Konsekuensi dari meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia adalah terjadinya peningkatan persentase penduduk lanjut usia atau lansia (60 tahun ke atas). Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia, Lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas.

Salah satu indikator meningkatnya kualitas hidup masyarakat Jawa Barat tercermin dari data yang pernah diliris oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat yang dihasilkan dari Survei Tingkat Kebahagiaan Penduduk Jawa Barat Tahun 2017, menunjukan indeks kebahagiaan di Provinsi Jawa Barat mencapai angka 69,58. Besaran angka ini disusun dari atas 3 (tiga) dimensi, adapun nilai dari masing-masing dimensi tersebut adalah (1) Indeks Kepuasan Hidup sebesar 70,22 (2) Indeks Dimensi Perasaan sebesar 66,83 dan (3) Indeks Dimensi Makna Hidup sebesar 71,43.

Namun dibalik semua itu terdapat sedikit permasalahan yang sering dialami para lanjut usia. Diantaranya penurunan tingkat kesehatan serta menurunnya fungsi motorik. Bahkan bisa saja mengalami stres fisiologis, juga mengalami penurunan daya kemampuan untuk hidup.

Bahkan yang lebih miris para lanjut usia dianggap sebagai penghambat bagi keluarganya dan lingkungan sekitar, hingga pada akhirnya mereka seolah dibuang dan dititipkan di panti jompo, padahal dilihat secara kemanusiaan mereka adalah keluarga kita sendiri bahkan mungkin kehidupannya masih menunjang.

Dilansir dari Pedoman Pelaksanaan Kreasi Atensi Lanjut Usia dalam peringatan HLUN ke-25 tahun 2021 menyebutkan bahwa harus dilakukannya pengembangan sistem pelayanan dan penanganan lansia, pengembangan pendidikan tentang lansia masuk dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran serta pelembagaan nilai tentang lansia dilakukan secara masif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun