Mohon tunggu...
dindin maeludin
dindin maeludin Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Badan Pusat Statistik

Pituin dari Desa Lumbungsari dan masih aktif sebagai ASN di BPS Kabupaten Ciamis.. ..belajar untuk mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Vaksinasi Massal dan Pemulihan Ekonomi Bangsa

6 April 2021   16:01 Diperbarui: 6 April 2021   16:56 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Pixabay/Geralt)

Perkembangan Pandemi Covid-19 masih melanda berbagai wilayah di Indonesia. Hingga 5 April 2021, terkonfirmasi sebanyak 1.534.225 kasus. Dimana terdapat kasus aktif sebanyak 116.703. Kasus sembuh bertambah 9.663 pasien sehingga total pasien sembuh sebanyak 1.375.887 orang. Namun kasus meninggal bertambah 472 orang menjadi 41.667 orang.

Pemerintah juga terus berupaya melakukan upaya untuk mendorong perekonomian domestik. Seluruh tantangan ini atau game changer akan dilakukan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disertai dengan sinergi kebijakan dengan otoritas moneter maupun keuangan.

Salah satu game charger yang dicanangkan pemerintah adalah intervensi dibidang kesehatan, dimana program vaksinasi massal merupakan salah satu bentuknya.

Dalam upaya pemulihan pandemi ini pemerintah tengah mengupayakan penyuntikan vaksin secara massal, disamping tetap diberlakukannya protokol kesehatan. Dari data yang dirilis oleh Satgas Covid-19 nasional sampai saat ini vaksinasi ke 2 telah mencapai 4.014.401 orang yang telah melakukan vaksin.

Pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan secara masif, merupakan bentuk tanggung jawab dan perlindungan pemerintah terhadap warga negara. Program vaksinasi secara masal yang dilakukan secara gratis ini diharapkan bisa menjadi pencegah atau setidaknya akan meminimalisir penyebaran Covid-19. Selain itu bisa menjadi asa dan penyemangat bagi masyarakat. Sehingga bisa bangkit dan kembali beraktifitas secara normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19 ini.

Diharapkan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat kembali berjalan normal, dan imbasnya perekonomian nasional bergerak cepat ke arah pertumbuhan ekonomi yang positif. Meskipun pada kenyataannya diberbagai wilayah masih banyak warga yang apatis bahkan menolak secara halus terhadap program vaksinasi ini.

Harapan dengan adanya program vaksin ini akan meningkatkan tingkat kepercayaan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara ini akan meningkat dan tumbuh positif. Diproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 berada di range negatif, yaitu sebesar minus 2,2 persen sampai minus 1,7 persen.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik  (BPS), menujukan pertumbuhan yang negatif sebesar minus 2,07 persen. Dimana selama tahun 2020, pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami laju pertumbuhan tertinggi sebesar 1,94 persen (dibandingkan dengan komponen PDB lainnya menurut pengeluaran).

Ditahun 2021 kemungkinan belanja pengeluaran pemerintah akan kembali naik seiring dengan pengadaan vaksin. Anggaran belanja pemerintah untuk kesehatan pada 2021 mencapai Rp 169,7 triliun. Sementara sekitar 35,65 persen atau Rp 60,5 triliun dialokasikan untuk pengadaan vaksin dan pembuatan vaksin (merah-putih).

Sektor ekonomi sangat terdampak dari pandemi Covid-19 ini. Tidak hanya di Indonesia yang merupakan negara berkembang. Negara maju pun terkena dampak dari pandemi ini. Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif. Sejalan dengan berbagai kombinasi kebijakan dan peluang yang ada diharapkan perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 4,5 persen sampai dengan 5,5 persen di tahun 2021. Dalam APBN 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.

Jika dilihat dari sisi inflasi, berdasarkan rilis data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi di Bulan Maret 2021 sebesar 0,08 persen. Dimana inflasi tahun kalender 2021 (Maret 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 0,44 persen. Sedangkan berdasarkan perhitungan inflasi tahun ke tahun (yoy) Maret 2021 terhadap Maret 2020 sebesar 1,37 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun