Mohon tunggu...
Malindra Anji
Malindra Anji Mohon Tunggu... Editor - penyaluran hobi

menyalurkan hobi nulis saja, sekalian mengasah kemampuan menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sampah Jadi Masalah di Pagerejo

3 Oktober 2017   19:32 Diperbarui: 3 Oktober 2017   19:40 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan pengolahan sampah

Kesadaran masyarakat Pagerejo dinilai kurang untuk masalah pengelolaan sampah. Hal ini di sampaikan oleh Kasi kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo, Mujiono, usai melakukan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah di balai desa Pagerejo.  " Saat memasuki desa, saya tidak melihat satupun tempat sampah di desa Pagerejo, jadi saya maklum saat melihat sampah berserakan ataupun sampah yang ada di aliran sungai. " Jelasnya.

Dalam penyuluhan pengelolaan sampah yang diikuti oleh sekitar 50 orang ibu-ibu di balai desa Pagerejo, Mujiono menerangkan bahwa bila sampah dikelola akan dapat menghasilkan nilai ekonomi. " Pelaku yang berhubungan langsung dengan sampah kebanyakan ibu-ibu, jadi bisa langsung dipilah sampah organik dan non organik." Terang Mujiono sambil menunjukkan perlakuan untuk pengelolaan sampah organik dan non organik kepada hadirin.

Dalam kesempatan itu Mujiono juga meminta warga dan pemerintah desa untuk segera membentuk bank sampah dan tempat pengolahan sampah sementara. "Mumpung ada kegiatan TMMD Reguler ke 100,  banyak anggota TNI yang bisa dimintai bantuan." Ujarnya sambil tersenyum.

Mujiono mendesak kades untuk membuat bank Sampah
Mujiono mendesak kades untuk membuat bank Sampah
Usai penyuluhan, Mujiono juga menyempatkan mendesak kepala desa Pagerejo, Udi Rahayu, untuk segera mengadakan Tempat Pengelolaan dan Bank Sampah.  " Kalau dulu desa Pagerejo ini nol sampah sebelum penggunaan gas LPG, karena sampah-sampah plastik masuk ke "pawon" sedangkan yang daun masuk kandang. Sekarang warga pake gas LPG, jadi ya, sampah plastik entah kemana."

 Jelas Udi Rahayu. Meski ia mengakui dengan penggunaan gas LPG warganya jadi enggan menggunakan bahan bakar kayu yang berdampak hutan diatas desa tidak lagi ditebangi dan Udi Rahayu juga berjanji untuk memasukkan program pengolahan sampah saat musrengbangdes ke depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun