Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wali Kota Cilegon Dituding Jual Beli Jabatan, Berani Lawan Balik Iman?

15 Juni 2022   10:30 Diperbarui: 15 Juni 2022   10:53 9314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana politik di Kota Cilegon semakin memanas setelah Partai Golkar memberikan kritikan keras terhadap kepemimpinan Wali Kota Cilegon saat ini.

Sudah dua kali politisi Partai Golkar TB Iman Ariyadi muncul di panggung orasi politik pelantikan Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar Ciwandan - Citangkil dan Cilegon - Cibeber. Kemunculan mantan Wali Kota Cilegon itu menjadi pemantik sumber panasnya politik di Cilegon saat ini.

Bagaimana tidak, di panggung orasi itu, rupanya dijadikan ajang Pak Iman banyak melontarkan kritikan pedas terhadap kinerja Wali Kota Cilegon. Menagih realisasi janji politik dan minim pembangunan.

Pak Iman dalam orasinya juga menyebutkan dengan terang-terangan adanya praktik jual beli jabatan.

Mengutip dari pemberitaan media Inews Cilegon (8 Juni 2022) Pak Iman menyebutkan ada jabatan transaksional, yaitu orang yang mau jadi lurah, jadi camat, jadi kepala dinas, mau jadi kepala bidang, mau jadi kepala seksi semuanya harus bayar dan setor.

Tudingan Pak Iman sangat menohok. Apalagi membeberkan nominal uang yang harus disetorkan hingga puluhan juta demi dilantik menjadi lurah dan camat, serta ratusan juta untuk menempati kursi kepala dinas.

Mengenai dugaan jual beli atau transaksional jabatan, sudah jadi rumor obrolan di warung kopi sejak lama, apalagi di lingkaran diskusi para aktifis dan mahasiswa.

Sudah jadi rahasia umum pula ketika pelantikan pejabat yang mendapatkan promosi, mutasi, dan rotasi terkesan pelaksanaan pelantikan diundur-undur hingga waktu tanpa kepastian, kemudian mendadak ada pelantikan.

Akibatnya, rumor jual beli jabatan dipertegas dengan pelantikan kepala dinas hasil open bidding, hingga penetapan camat dan lurah yang terkesan ada dugaan kubu- kubu dari partai politik.

Pak Iman, kembali lagi dalam orasi politiknya, menyulut rumor itu sebagai praktik yang telah dilakukan oleh pemegang kekuasan di Cilegon saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun