Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadiah Receh yang Membuat Pernikahan Semakin Bahagia

14 Februari 2020   17:43 Diperbarui: 14 Februari 2020   17:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah receh (dokpri)

Saya memang tipe suami yang paling receh sedunia, kata istri. Meski pun istri tidak pernah menuntut apa pun, sebagai suami ingin membahagiakan istri dengan hadiah yang dibawah sepulangnya kerja.

Saat istri hamil tua, saya sempat membawakan satu cup cake. Tampilannya lucu dengan hiasan menyerupai kelopak bunga mawar putih. Kue yang sebenarnya berasal dari pemberian teman kerja yang sedang ulang tahun. Sesampainya di rumah, betapa bahagianya istri mendapatkan cup cake. Setelah kue habis dimakan, saya baru cerita jika kue itu pemberian dari temen.

"Kenapa tidak bilang dari awal, kan bisa dibagi dua," kata istriku merasa menyesal menghabiskan semua kue itu.

Kado receh lainnya yang pernah saya berikan pada hari jadi pernikahan ke 5 tahun. "Mungkin ketika Chava sudah bisa dititipkan untuk waktu lebih lama, kita bisa pergi ke umroh," kata Saya membuka prolog. Mata istri sudah berkaca-kaca. "Terimakasi sudah menjadi istri yang baik, menjadi ibu yang baik untuk anak kita."

Saya menyodorkan amplop berwarna coklat. Istri mengambil dengan menahan nafas. Masi terlihat tenang. Sebelum membuka penutup amplop nafas besar dihembuskannya. Sampai kemudian...

"Paket umroh?" tanya istri terkejut.

"Iya, coba pilih itu ada beberapa brosur. Ada yang satu paket dengan perjalanan di beberapa negara. Ada juga yang cuma umroh."

"Mahal banget," kata istri sambil mengerutkan keningnya.

"Seberapa pun harganya, yang penting kita niatkan dulu. Kemudian ikhtiar dengan kerja lebih keras cari duit. Nanti juga kalo kita rajin nabung bisa untuk pergi umroh."

Istri meringis kesal. Amplop berwarna coklat itu dipukul-pukulkan pada tanganku. Kemudian istri langsung memeluk dengan erat. Mulutnya berbisik seraya mengucapkan doa, "Ya Allah, kabulkan rencana baik ini. Semoga ikhtiar ini bisa terlaksana segera."

Hanya dengan memberikan sejumlah brosur umroh dari tempat pameran, istri sudah sedang.  Maksud saya memberikan brosur itu hanya mengingatkan untuk tetap menyisihkan uang jajan agar bisa terkumpul untuk pergi umroh. Semoga saja setelah kuliah S2 kelar, tabungan bisa dimulai untuk rencana pergi umroh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun