Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadiah Receh yang Membuat Pernikahan Semakin Bahagia

14 Februari 2020   17:43 Diperbarui: 14 Februari 2020   17:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah receh (dokpri)

Banyak orang yang merayakan 14 Februari sebagi hari valentine. Katanya hari spesial mengungkapkan rasa cinta. Meskipun seumur hidup tidak turut merayakannya, bahkan sampai di usia pernikahan hampir 6 tahun, tidak pernah ada ritual yang istimewa dalam hari ini.

Maklum saja, menuju pernikahan, saya dan istri tidak pernah merasakan pacaran layaknya muda-mudi jaman sekarang. Hanya butuh waktu 70 hari sejak dikenalkan, ijab qobul sudah mengesahkan dua menjadi satu dalam rumah tangga.

Sekali-kali saya kepikiran untuk memberi hadiah di 14 Februari kepada istri. Sebelum berangkat solat jumat, saya meletakan hadiah spesial di meja makan. Tujuannya tentu saja memberikan kejutan kepada istri. Saat saya sedang melaksanakan salat jumat di masjid bersama anak bujang, Istri biasanya sibuk menyiapkan makan siang.

Setelah pulang dari masjid, saya disambut senyum manis dari istri. Lama-lama istri tertawa tanpa habis-habisnya. Ada apa dengan hadiah kejutan itu?

"Ayah, parah. Bukannya kasi hadiah coklat batangan yang tinggal makan, malah kasi buah kakao," kata istri sambil memegang buah yang saya petik dari taman kampus tempo hari.

"Inget, olahan coklat itu banyak mengandung gula dan zat yang gak jelas. Ayah kan inginnya alami, biar cinta kita juga alami, ya sudah buah kakao aja. Lagian, coklat juga berasal dari biji buah kakao," kata saya.

Beberapa hari lalu istri sempat mengajak berdiskusi soal valentine. Hari dimana akan selalu menuai perbedaan pendapat, ada pihak yang melabeli haram untuk dirayakan, ada yang tetap merayakan sebagai hari kasi sayang. Segala hal yang dilakukan berdasarkan pemahaman setiap orang makah sah-sah saja. Jika merasa itu haram jangan melakukan. Simpel, tanpa melarang orang lain menjalankan aktifitasnya.

"Jika Ayah besok memberikan coklat, boleh dong?" kata istriku.

Saya kemudian menunaikan janji itu dengan memberikan buah kakao. Ingin membeli coklat tidak sempat ke supermarket. Mau membelikan cincin berlian ala Rafi Ahmad untuk Nagita, keungan tidak mencukupi. Ide memberi hadiah buah kakao juga karena pada saat itu vespa mogok, persis di dekat pohon kakao.

Sejak menikah memang saya tidak romantis seperti layaknya di adegan drama korea. Hal yang paling romantis cuma membersihkan kotoran muntahan istri di awal kehamilan, membeli makanan kesukaan istri saat hamil, mencuci baju dan membereskan rumah saat istri sibuk mengurus bayi, menggantikan pekerjaan istri saat lagi sakit, hingga menyiapkan bahan materi tesis yang sedang dikerjakan istri.

"Ayah receh," kata Chava, bujang pertamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun