Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pak Anies, Air Hujan Tidak Bisa Masuk Tanah jika Pohon Terus Ditebang

20 Januari 2020   10:45 Diperbarui: 20 Januari 2020   10:50 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Anies, Bagaimana Air Bisa Masuk Tanah Jika Pohon Terus Ditebang?

Jumlah pohon di Jakarta semakin berkurang. Kali ini 190 pohon di kawasan Monas harus ditebang. Sisi selatan kawasa monas pun kini terlihat gersang.

Kabarnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan revitalisasi kawasan Monas. Pohon-pohon hijau itu akan dibangun Plaza Parade.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya pernah mengungkapkan ingin melakukan revitalisasi kawasan Monas. Bahkan rancangan desain revitalisasi ini pun sempat digelar sayembara oleh Pak Anies.

Pak Anies, apa tidak ada desain lain yang bisa dilakukan tanpa adanya penebangan pohon? Kawasan monas adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa diandalkan di pusat Jakarta.

Penebangan pohon yang terus-terusan berbanding terbalik dengan konsep penanganan banjir kemarin.

Pak Anies sendiri yang menjabarkan, banjir bisa ditangani dengan memasukan ke dalam tanah. Ya, meski pun banjir tetap saja terjadi.

Menebang pohon dan membangun dengan beton juga sama saja menghalangi air hujan masuk ke dalam tanah. Artinya tanah resapan air semakin berkurang. Pak Anies pasti lebih tahu teorinya.

Belum lagi kondisi polusi dan cuaca yang semakin panas di Jakarta. Keberadaan pohon memiliki fungsi untuk menyejukan. Pohon yang sudah ada saja tidak cukup mengontrol suhu panas, penebangan pohon hanya akan membuat semakin parah saja.

Pak Anies, apakah fasilitas ruang publik  yang akan dibangun sudah menjadi kebutuhan mendesak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun