Sepertinya, Pak Presiden Joko Widodo takut kena prank Youtuber saat ini. Lihat saja, seperti ada yang kurang saat pengumuman Staf Khusus Kepresidenan dari kalangan milenial kemarin.
Dari para milenial yang direkrut itu, tentu ada yang terlewat. Milenial tidak lepas dari tontonan youtube, tapi kenapa tidak ada satu pun milenial yang berasal dari Youtuber?
Padahal yang sudah kita tahu semua, Pak Jokowi juga sering muncul di youtube bersama cucunya, Jan Etes. Sejumlah Youtuber kenamaan juga sempat kolaborasi dengan Pak Jokowi di istana.
Pak Jokowi sepertinya memang ingin membangun SDM di kalangan anak muda. Lihat saja, mereka memiliki keahlian sesuai bidangnya dan pendidikan yang baik.
Seperti, pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Maruf.
Oke lah, mereka pemuda dan pemudi hebat yang kita miliki. Tapi ya, apa salahnya jika menambah satu slot Youtuber? Sehingga genap menjadi delapan. Bukan kah angka delapan (8) memiliki dua lingkaran yang tersambung menjadi simbol keberuntungan?
Ini hanya dugaan saya saja, alasan Pak Jokowi tidak memilih seorang pun Youtuber dengan jumlah subscriber yang mencapai jutaan itu. Menyoal akhir-akhir ini, konten Youtuber justru lagi  asik-asiknya ngeprank Ojek Online. Menggunakan modus pesan makanan dengan harga yang lumayan mahal, pas saat telah sampai ke lokasi tujuan, kemudian dibatalkan begitu saja.
Babang Ojol pasti kecewa, sedih, bahkan dalam sebuah tayangan sampai menangis sejadi-jadinya dipinggir jalan. Nah, situasi semacam ini justru menjadi konten berharga bagi Youtuber.
Setelah cukup membuat emosi penonton turut merasakan kesedihan, sang Youtuber muncul layaknya malaikat. Memberikan uang jutaan rupiah. Seolah uang itu cukup untuk mengapus air mata. Mereka melupakan bahwa manusia memiliki perasaan dan harga diri yang tidak bisa diganti dengan uang. Demi konten, perasaan orang dimainkan.
Ya begitu cara instan Youtuber mendapat penonton. Menjadikan prank sebagai konten yang bisa membuat naik tranding. Bukan hanya Youtuber ecek-ecek, kalangan artis, dari Rafi Ahmad sampai Atta Halilintar pun meraup jutaan penonton dari prank. Maka penghasilan dari konten tersebut bisa menjadi pundi-pundi rupiah yang sangat besar.