Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menanti Film Terbaik Piala Citra 2019

12 November 2019   23:48 Diperbarui: 13 November 2019   05:32 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi clapperboard yang biasa digunakan saat pengambilan gambar. (sumber: iStockphoto via kompas.com)

Film terbaik menjadi nominasi yang paling ditunggu dalam sebuah penghargaan perfilman. Panitia Festival Film Indonesia sudah mengumumkan nominasi Cerita Film Panjang Terbaik untuk merebutkan Piala Citra 2019.

Deretan judul film ini sangat mengejutkan saya, semua film yang saya sukai masuk dalam nominasi Cerita Film Panjang Terbaik, diantaranya adalah 27 Steps of May, Bumi Manusia, Dua Garis Biru, Keluarga Cemara, dan Kucumbu Tubuh Indahku.

Oh iya, sebelum pengumuman nominasi, pihak panitia sudah menyeleksi film yang sudah tayang di bioskop dalam rentan 1 Oktober 2018 - 30 September 2019.

Sampai kemudian tersaring sekitar 38 film panjang dan 22 film pendek. Hingga akhirnya di dapat 21 kategori untuk film panjang, pendek, animasi pendek, dokumenter, dan dokumenter pendek terbaik.

Oh iya, persaingan sudah terlihat dari jumlah nominasi yang diperebutkan. Bumi Manusia dan Kucumbu Tubuh Indahku berebut di 12 nominasi, disusul Dua Garis Biru hanya selisi satu angka di bawahnya.

Berikut ulasan singkat Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik.

27 Step My May

Menjadi film yang paling berat untuk saya tonton. Lebih mengasa emosi ketika disuguhkan cerita korban pemerkosaan, yaitu May (Rayhanum) Gadis kecik 14 tahun harus menjalani masa yang sulit. 

Hidupnya tanpa koneksi, emosi, bahkan sekadar komunikasi. Raihanum yang berperan dengan apik pun masuk dalam Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik. 

ilustrasi: Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI). (Dok. Panitia Festival Film Indonesia)
ilustrasi: Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI). (Dok. Panitia Festival Film Indonesia)
Bumi Manusia

Sayangnya Iqbal Ramadhan sebagi Minke tidak masuk dalam nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik. Harus diakuai cerita yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer ini berhasil menjadi film yang disukai banyak kalangan.

Mengisahkan cerita tentang cinta Minke dan Annelis pada zaman kolonialisme ini pun cukup menguras perasaan penonton. Apalagi cinta harus dipisahkan karena perbedaan status sosial. 

Setelah ayah Annelis meninggal, konflik meruncing bahwa Annelis harus dipulangkan ke Belanda dan menganggap pernikahan dengan Minke tidak sah secara hukum Belanda.

Perjuangan Nyai Ontosoroh, Ibu Annelis terasa mengharukan. Pantas saja Nyai yang diperankan Sha Ine Febriyanti bertengger di deretan nama Nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik. 

Dua Garis Biru

Saya yakin film ini akan masuk jajaran nominasi tertinggi. Meski pun pada penayangan di bioskop sempat beredar isu tidak baik tentang adegan tak pantas yang dilakukan Dara (Zara) dan Bima (Angga). 

Padahal dari bagian kecil itu, lebih banyak unsur pendidikan dalam keluarga yang bisa kita pelajari bersama. Film ini mengajarkan pendidikan seks sejak dini, bukan pada konteks mengajarkan seks bebas. 

Zara dan Angga pun di dapuk masuk Nominasi Pemeran Utama Wanita dan Pria Terbaik.  Tidak ketinggalan, Cut Mini dan Lulu Tobing sebagai orang tua mereka berebut di Nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

Keluarga Cemara

Generasi 90-an pasti tau ada Sinetron legendari Keluarga Cemara. Akhirnya, ketika sinetron ini diangkat ke Layar Lebar, sungguh sosok Abah dan Emak  itu tetap menginspirasi. Konflik film yang sederhana tentang kemiskinan, keutuhan keluarga, keuangan pekerjaan, dan teman-teman baru.

Para pemain andalan, seperti nggo Agus Rahman sebagai Abah dan Nirina Zubir sebagai Emak berhasil masuk jajaran Nominasi Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik. 

Kucumbuh Tubuh Indahku

Ini saya yakin banget bakal masuk. Film kontroversi karena mengangkat kisah kehidupan homoseksual. 

Film ini mengisahkan kehidupan penari Lengger yang mengalami kekerasan dan trauma masa kecil. Joko Anwar menyebut ini konflik psikologis, bukan soal orientasi sekskual yang dipamerkan secara eksplisit. Isu intoleran menggelinding menjadi pencekalan penayangan di berbagai daerah.

Nah, bingung jadinya mana yang akan dinobatkan menjadi film terbaik. Persaingan yang keras dari film terbaik sebanding dengan persiangan tangan dingin para Sutradara.

Garin Nugroho - Kucumbu Tubuh Indahku, Gina S. Noer - Dua Garis Biru, Hanung Bramantyo - Bumi Manusia, Ravi L. Bharwani - 27 Steps of May. Ditamba kehadiran Riri Riza -Bebas dan minus Yandy Laurens - Keluarga Cemara.

Sabar ya, Festival Film Indonesia akan diselenggarakan 12 Desember 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun