Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi Itu

28 April 2021   09:31 Diperbarui: 28 April 2021   09:54 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kewarasanku dirampok sibuk mencari muasal datangnya Ia

Panca indera pun sempurna sudah mati suri

Yang tertanggal di muka kini hanya pucat pasi

Bodo amat dengan apa yang terjadi

Dan usiaku belum sempat menuntut tujuan seiring arti

Mungkin kedua orangtuakulah yang benar-benar mafhum ke mana aku harus mencari

Menuju dermaga yang disebutnya kebahagiaan sejati

Mendaki gunungan tanya nan belum urung teryakini

Hari ke hari berganti minggu menjadi tahun

Pun kedewasaan menjorokanku pada rentetan keharusan

Katanya; "hidup tanpa beban dan tuntutan hanya mimpi di siang bolong!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun