Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarawih Pertama di Masjidil Haram

31 Juli 2011   20:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:12 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_122642" align="aligncenter" width="448" caption="jam mekkah saat azan isha (a.saukani)"][/caption]

Malam ini kami, saya, reyhan dan mamanya ingin mengawali Sholat tarawih di Masjidil Haram. Bersama-sama dengan saudara-saudara kami kaum muslimin yang datang dari Mancanegara. Sekalian melihat-lihat situasi sekitar Masjidil Haram di awal Ramadhan ini.

Menara Jam Mekkah. Sedianya malam ini untuk pertama kalinya akan memancarkan berkas cahayake ketinggian menembus awan di atas Mekkah. Menurut informasi pancaran cahaya tersebut bisa mencapai ketinggian 10 kilometer. Seiring dengan dikumandangkannya Azan. Pancaran cahaya untuk pertama kalinya tersebut rencananya sekaligus sebagai pertanda masuknya bulan suci Ramadhan. Namun sampai Azan Isha berkumandang, hal itu tidak terjadi.

Pengeras suara yang dipasang di puncak menara kabarnya bisa membawa suara azan (panggilan untuk shalat) dari Masjidil Haram sejauh tujuh kilometer. Sedang lampu sorot yang memancarkan cahaya berwarna hijau dan putih tersebut dapat dilihat dari jarak 30 kilometer. Tapi keduanya belum bekerja seperti yang direncanakan.

Setelah sholat isha dilanjutkan dengan sholat tarawih. Sholat tarawih malam pertama ini dipimpin oleh Sheikh Abdullah Bin Awwad Al-Juhani untuk 10 raka'at pertama. Dan 10 raka’at berikutnya yang dilanjutkan dengan sholat witir (penutup) 3 raka’at dan Do’a dipimpin oleh Imam Sheikh Abdulrahman Al-Sudais.

[caption id="attachment_122643" align="aligncenter" width="448" caption="tarawih pertama di masjidil haram (a.saukani)"][/caption] data: dari sini

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun