Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Di Penang Vano Pingin Naik Becak

21 Mei 2017   09:51 Diperbarui: 21 Mei 2017   09:58 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vano putra pasangan Nova dan Eva yang sama saya berkunjung ke pulau Penang, Malaysia tempo hari; lahir di Jakarta belum sampai ampat tahun yang lalu pastinya tidak pernah tahu kalau di Jakarta pernah ada moda transportasi yang disebut Becak.

Becak moda transportasi unik beroda tiga biasa dipakai sebagai angkutan penumpang jarak pendek. Becak sebagai sarana transportasi beroda tiga boleh dibilang amat sederhana dimana sebagai tenaga penggeraknya menggunakan tenaga manusia yang disebut sebagai pengemudi becak populer disebut “Abang Becak”.

Kalau di Makasar disebut “Daeng Becak”. Kok tahu? Iya dong saya kan pernah tinggal di Makasar yang waktu itu masih disebut Ujung Pandang.

Lantaran banyak abang becak yang melanggar aturan lalu-lintas, becak dianggap sebagai biang kerok kesemerawutan lalu-lintas, bahkan becak juga disebut sebagai alat eksploitasi manusia maka keberadaan becak di Jakarta sebagai sarana teransportasi sekitar tahun 1980-an dilarang. Sejak saat itu berangsur-angsur becak hilang dari jalan jalan di Ibu Kota.

abang di becak batu feringhi
abang di becak batu feringhi
Waktu kami, saya dan keluarga jalan-jalan ke Penang. Dan pada satu kesempatan malam hari kami berkunjung ke kawasan wisata Batu Feringhi saya menemukan becak yang banyak berseliweran di jalan dalam keadaan kosong maupun yang sedang narik penumpang. Tidak sedikit  juga yang parkir di tepi jalan menunggu penumpang.

Dari tampang penumpang becak tersebut yang saya lihat; mereka datang dari berbagai etnis dan bangsa dan baru saya pahami rupanya becak disana adalah  merupakan angkutan transportasi wisata. Becak dicat dan dihias demikian rupa, dikasih lampu jadi tampak meriah masih dilengkapi pula dengan payung yang akan melindungi penumpanggnya dari sengatan matahari disiang hari.

Vano rupanya tertarik mau menumpang becak tersebut; tapi lantaran keterbatasan waktu Vano hanya sempat mejeng di atas becak untuk sekedar  numpang foto.

Abang becak yang bertampang India dengan ramah mempersilahkan Vano dan kakak Prisa menaiki becaknya, mejeng dan berfoto. Tentu saja Vano senang luar biasa sekalipun tidak naik becak keliling kota tapi cukup berfoto saja.

turis yang siap susuri batu feringhi dengan becak
turis yang siap susuri batu feringhi dengan becak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun