Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menunggu Banjir Jakarta

25 Januari 2021   10:16 Diperbarui: 25 Januari 2021   10:40 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah pompa pluit/kompas.com

Beberapa hari kemarin ditengah kondisi yang memprihatinkan dengan terjadinya musibah di beberapa tempat di tanah air beredar khabar tentang usaha penggagalan upaya Pemprov DKI dalam penanggulangan banjir. Usaha tersebut jelas-jelas bertujuan penggagalan kerja aparat Pemprov DKI dengan dipotongnya instalasi listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas.

Fungsi Rumah Pompa amat penting dalam penanganan pengendalian banjir. Tanpa pasokan listrik tentu saja Pompa tersebut cuma jadi benda mati sia-sia tanpa guna.

Tindakan rendah moral tersebut amat membahayakan keamanan warga. Menurut netizen tindakan berbahaya tersebut sudah terhitung upaya sabotase. Beberapa petinggi negri-pun menyebutkan tindakan tersebut adalah sabotase yang perlu segera diungkap kiranya siapa pelakunya dan harus disangsi hukum.

Jakarta kebanjiran adalah hal biasa, sejak dulu-dulu Jakarta kerap dilanda banjir. Sebagai warga Jakarta yang lahir, besar dan berangkat tua di Jakarta dan mungkin sebentar lagi mati-pun di Jakarta, saya bersaksi pada bulan-bulan tertentu ketika curah hujan tinggi, Jakarta selalu dilanda banjir.

Kiranya tindakan sabotase tersebut memperlihatkan ada ketidaksabaran yang ingin segera melihat Jakarta tenggelam. Beberapa daerah di tanah air seperti diketahui hampir merata sudah dilanda banjir, terakhir Manado, kota yang punya kenangan manis buat penulis juga tidak luput dari musibah banjir. Kenapa Jakarta belum juga kebanjiran?. Ada yang penasaran.

Tindakan sabotase tersebut tak pelak lagi juga memperlihatkan memang ada yang amat menghendaki dan menikmati situasi banjir Ibu Kota. Menikmati susah dan sengsaranya warga.

Januari sudah mendekati akhir, bulan dimana biasanya ditahun-tahun yang sudah adalah masa yang cukup basah dengan curah hujan yang membuat Jakarta dilanda banjir.

Kendati Januari segera berakhir kiranya masih ada Februari yang biasanya juga cukup basah. Secara umum bahkan diketahui bulan Februari adalah puncaknya musim penghujan. Dan bahkan biasanya pada bulan Februari intensitas dan curah hujan bisa sangat tinggi. Dan bisa jadi pada bulan Februari tersebut Jakarta akan diterjang banjir.

Jadi buat mereka yang sedang menunggu banjirnya Jakarta bersabarlah, Januari akan segera berakhir dan Februari menjelang. Jakarta, mungkin banjir akan menerjang.

Namun kiranya perlu dicatat banjir Jakarta dari tahun ke tahun titik banjir terus berkurang. Menurut Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria "dari tahun ke tahun, dari periode-periode ada peningkatan yang signifikan terkait pengurangan banjir. Memang debit semakin tinggi, tapi progresnya sangat kelihatan, lihat jumlah genangannya berkurang". Demikian Wagub Jakarta pada satu kesempatan pertengahan Oktober lalu.

Patut juga dicatat, seiring berkurangnya titik banjir, jumlah pengungsi saat banjir juga terus berkurang. Semoga ke depannya banjir Jakarta bisa semakin terkendalikan. Dan titik banjir bisa terus berkurang terus.

.

bacaan:
detik,okezone

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun