Dan bersabarlah untuk tidak dulu bikin acara yang sifatnya kerumunan. Tentu saja lain dari itu jangan bosan ketika terpaksa harus keluar rumah tetap mengenakan masker, jaga jarak ketika berinteraksi, bawa sajadah sendiri ketika mau sholat ke Masjid. Dan harus selalu diingat sering-sering cuci tangan.Â
Saya tidak akan bosan mengingatkan; tentu saja utamanya untuk saya dan keluarga sendiri; itu diantaranya aturan protokol kesehatan yang andai semua lapisan masyarakat mau mematuhinya tentu akan ada faedahnya untuk kita bersama demi memutus rantai penularan Covid-19.
Musibah pandemi Covid-19 sudah jauh memgintervensi banyak hal laku kehidupan kita. Bekerja, interaksi bermasyarakat; bahkan interaksi sesama keluarga. Lebaran kemarin semua merasakannya.
PSBB transisi di Jakarta sudah memasuki minggu kedua, tetapi kita saksikan tanda-tanda penurunan kasus yang diharapkan masih memprihatinkan.
Tentu masih ingat pesan Gubernur Anies ketika mencanangkan PSBB transisi. Gubernur Anies mewanti-wanti agar masyarakat mematuhi semua aturan. Dan apabila masyarakat kurang mematuhi kemudian kembali terjadi penularan yang significan; bukan mustahil tempat usaha bahkan Masjid kembali ditutup.
Sekedar info dan mungkin sudah banyak yang mendengarnya. Di Jeddah, Saudi Arabia beberapa hari yang lalu Masjid yang sudah sempat dibuka akhirnya kembali ditutup. Lantaran kembali terjadi penularan yang menghawatirkan. Kalau sampai seperti itu tentu semua kena susah, semua kena imbasnya.
Hal serupa tentu saja kita semua amat berharap agar tidak sampai terjadi di Jakarta dan tentu saja di tanah air tercinta.
Untuk itu gelombang kedua serangan covid-19 yang bisa saja terjadi harus diwaspadai, dan jangan sampai terjadi. Untuk menjaga itu semua; hendaknya semua lapisan masyarakat mesti juga ikut berpartisipasi.
Sholat Jumat (12/06/20) kedua di fase PSBB transisi kemarin Khotib dalam khutbahnya masih membahas isu Covid-19. Implikasi dari serangan Covid-19 memang masih perlu terus diangkat, lantaran perkembangannya yang masih menghawatirkan; sementara belum ada tanda-tanda obat dan vacsin didapat.
Kali ini Khotib dalam khotbahnya mengajak jamaah agar bersabar menerima musibah yang sedang kita alami ini. Khotib juga mewanti-wanti jamaah agar ridho menerima musibah ini.
Khotib dalam penjelasannya menyebutkan bahwa musibah ini memang sudah menjadi ketetapan Allah. Bahkan ketetapan tersebut sudah tertulis di lauhul mahfudz jauh sebelum manusia itu sendiri ada; menurut Khotib, kalau telinga tua saya tidak salah dengar. Sebab itu sudah selayaknya kita terima dengan ikhlas musibah tersebut menjalaninya dengan sabar dan lapang dada.