Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Si Getah Getih sebagai Karya Seni Masih Bisa Dinikmati

20 Juli 2019   11:30 Diperbarui: 20 Juli 2019   12:01 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
si getah getih/dok pribadi

Kendati sudah dirobohkan karya seni fenomenal tersebut masih bisa dinikmati oleh para pencinta seni. Yang saya maksud tentu saja seni instalasi berbahan bambu karya seniman Joko Avianto, yang atas gagasan Gubernur Anies dipajang di kawasan Bundaran HI. Yang kemarin dibongkar dan ramai karenanya.

Seni instalasi yang dinamakan "Getah Getih" tersebut dibuat untuk menyambut dan memeriahkan perhelatan Asian Games, Agustus tahun lalu. Karya seni tersebut didirikan berdekatan dengan Tugu Selamat Datang yang punya kaitan sejarah dengan perhelatan Asian Games di Jakarta sekian dekade yang lalu.

Karya pegiat seni Joko Avianto berupa instalasi berbahan bambu tersebut sejak awal diperkirakan memang hanya akan bertahan sekitar 6 bulan saja. Artinya ketika Asian Games berlalu, syah dan boleh-boleh saja seni instalasi tersebut dibongkar. 

Pada kenyataannya seni instalasi bambu tersebut ketika dirobohkan bisa bertahan sampai 11 bulan, hal yang luar biasa di tengah kota Jakarta yang panas dan lembab serta cukup banyak hujan tersebut.

Bagaimana menikmati si Getih Getah yang sudah raib tersebut? Mudah saja, sesiapapun tahu tinggal bisik-bisik saja dengan Wak Google. Beliau dengan senang hati dan tangan terbuka akan mempersilahkan penggemar seni untuk nenikmati karya unik si Getih Getah tersebut.

Si Getih Getah atau sebagian orang menyebutnya sebagai Getah Getih tersebut, sebagian orang mempertanyakan kenapa tidak dibuat secara permanen dan tentu saja dengan bahan yang bisa bertahan lama.

Saya sempat menikmati karya seni unik tersebut pertengahan bulan Maret kemarin berbarengan dengan masa uji coba seni transfortasi MRT.

Sebagai orang yang coba belajar menikmati seni, sebenarnya saya termasuk yang menyesali dengan dibongkarnya si Getih Getah tersebut. Tetapi juga sebagai orang yang berusaha nemahami seni, saya bisa maklum, kenapa karya tersebut dibuat dengan berbahan bambu. Ya, karena disitulah nilai seni-nya. 

si emak numpang mejeng/dok pribadi
si emak numpang mejeng/dok pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun