Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ini Real Quick Count

22 April 2019   07:59 Diperbarui: 23 April 2019   06:44 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan di barisan pendukung petahana sekaliber Prof Yusril Ihza Mahendra dedengkot Partai Bulan Bintang saja tidak secara kaffah mempercayai hasil Quick Count. Untuk urusan kemenangan Jokowi - Makruf tampaknya Yusril cenderung percaya dengan Quick Count. Tapi ketika Hitung Cepat alias Quick Count tersebut tidak menguntungkan partainya sang Profesor tidak mempercayainya.

Hasil Hitung Cepat yang digelar oleh lima Lembaga survey beberapa jam setelah pencoblosan tidak menguntungkan Partai Bulan Bintang. Partai Bulan Bintang (PBB) dari hasil hitung cepat tersebut masuk golongan  Partai Gurem yang perolehan suaranya tidak sampai tembus batas Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen yang maknanya Partai Bulan Bintang tidak  bisa masuk Senayan alias tidak akan mempunyai perwakilan di Parlemen.

Menanggapi hasil Hitung Cepat terhadap partainya yang jeblog Prof Yusril minta seluruh kader partainya untuk tidak terpengaruh dengan hasil Hitung Cepat. Menurut Yusril lagi, hasil hitung cepat pemilu berpotensi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan kecurangan.

Kalau sekelas Prof Yusril yang ada dibarisan Jokowi saja tidak sepenuhnya percaya terhadap Quick Count alias Hitung Cepatr, jadi harap dimaklumi kalau masyarakat kebanyakan bahkan sama sekali  tidak mempercayai hasil hitung cepat dari Lembaga Survey beberapa diantaranya nyerempet-nyerempet ke salah satu pasangan yang berkontestasi dalam pemilu yang acara pemungutan suaranya baru saja dilaksanakan.

Lantaran ada kesalahan prosedur atau salah administrasi salah satu TPS di daerah Tangerang harus dilakukan pencoblosan ulang. Pada pelaksanaan pencoblosan Pilpres dan Pileg 17 April 2019 kemarin di TPS tersebut terjadi satu kekeliruan. Disebutkan ada lima orang yang bukan warga setempat melakukan pencoblosan tanpa bermodalkan formulir A5. Seorang dari lima orang tersebut berasal dari Nganjuk, Jawa Timur sementara empat orang lagi berasal dari Serang dan Pandeglan.

Kesalahan prosedur tersebut oleh Bawaslu Kabupaten Tangerang dianggap satu kelalaian. Oleh sebab itu Andi Irawan selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Tangerang merekomendasikan pergantian Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di TPS tersebut.

Dalam pelaksanaan pencoblosan ulang yang dipartisipasi oleh 211 orang dari jumlah keseluruhan warga yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 236 orang tersebut pasangan Prabowo-Sandi unggul telak. 

Pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi meraup suara sebanyak 150 suara, sementara rivalnya pasangang Jokowi-Makruf hanya memperoleh 52 suara saja, selebihnya Sembilan suara dinyatakan tidak sah. Kalau diprosentasekan pasangan 02 Prabowo -- Sandi meraih suara sebanyak 74.25% sementara pasangan 01 Jokowi -- Makruf memperoleh suara sebanyak 25.74%

Pelaksanaan pencoblosan ulang tersebut disaksikan oleh Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif juga oleh Moh Maesyal Rasyid selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang. Juga ikut mengawal aparat dari TNI dan Satpol PP Kabupaten Tangerang serta puluhan petugas dari Kepolisian turut mengamankan pencoblosan ulang tersebut.

Dengan tuntasnya pencoblosan ulang di salah satu TPS di Tangerang tersebut, dimana pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi unggul telak, rasanya menurut saya ini bisa juga sebagai acuan Hitung Cepat atawa Quick Count. Bahkan boleh disebut sebagai Quick Count sebenarnya. Alias Real Quick Count. Sebab pelaksanaan pencoblosan ulang tersebut dilaksanakan dengan jujur dan adil serta dalam suasana yang kondisif tanpa ada tekanan dan pengaruh dari mana pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun