Bermula dari kran bocor yang ternyata sudah kropos ketika mau saya ganti; kran kropos tersebut tentunya harus dilepas lebih dahulu. Ketika saya coba putar dengan tangan kosong ternyata cukup kuat dan akhirnya saya menggunakan konci inggris. Tapi apa terjadi? Alih-alih terbuka dratnya, kran malah patah dan meninggalkan sisa patahan drat di dalam pipa nepelnya.
Untuk menyingkirka sisa drat di dalam pipa nepel saya menggunakan obeng. Lantaran kondisi nepel juga sudah cukup tua, dratnya juga ikut rusak dan tidak mungkin digunakan lagi. Artinya untuk memasang kran yang baru saya juga harus menyingkirkan nepelnya. Artinya lagi nepelnyapun harus diganti.
Dan ini adalah pekerjaan tambahan yang cukup merepotkan. Kalau nepel tidak diganti akan terjadi kebocoran disambungan antara kran baru dengan nepelnya. Dan mau tidak mau saya memang harus mengganti nepel tersebut dengan yang baru.
Dari tip yang saya dapatkan banyak bertebar di internet. Saya harus menggunakan mata gergaji, obeng dan tang untuk melepas nepel tersebut.
Dalam pengerjaannya pipa harus ditutup sama sekali dari aliran air. Menutup aliran air selain memudahkan dalam pengerjaan juga akan membuat pemasangan nepel yang menggunakan lem jadi lebih sempurna.
Untuk mempermudah dalam menyingkirkan nepel lama tersebut saya harus memperpendeknya dengan memotongnya lebih dahulu sampai tersisa hanya yang menempel di ujung pipa induk.
Langkah awal saya harus membobok sekeliling nepel tersebut dengan agak besar agar ketika memotong nepel lama kita cukup leluasa mengerjakannya.
Setelah memotong nepel, pekerjaan selanjutnya adalah menyingkirkan sisa potongan nepel tersebut dari pipa induk.
Setelah sisa potongan nepel berhasil dibuang, bersihkan pipa induk tersebut menggunakan lap kering. Kemudian nepel baru siap dipasang, setelah nepel terpasang tentu saja kran yang buru juga siap dipasang.