Saya pernah membuat satu video sederhana dari kumpulan foto-foto yang saya buat dalam satu perjalanan ke luar kota bersama teman-teman semasa saya tinggal di Mekkah, Saudi Arabia dulu.
Ketika saya putar ulang video tersebut, saya baru ngeh ternyata saya pernah menyaksikan dan mendokumentasikan satu pemandangan yang menakjubkan. Ketika saya jepret pemandangan tersebut saya biasa-biasa saja tidak ada rasa takjub atau kagum dan sebagainya. Peristiwa atau kejadian matahari tenggelam adalah hal biasa yang sudah menjadi hukum alam atas kehendak Tuhan.
Padahal ada yang luar biasa yang bisa menjadi bahan renungan dari peristiwa menakjubkan yang sempat saya abadikan tersebut. Bahwa dari balik keindahan yang menakjubkan tersebut ada Zat yang Maha Indah, Maha Menakjubkan dan Maha Sempurna yang menciptakan fenomena indah dan menakjubkan tersebut.
Pemandangan menakjubkan tersebut saya abadikan ketika melakukan perjalanan sore hari yang cukup mengasyikan. Tujuan kami ketika itu adalah Pantai Shoibah yang berjarak sekitar seratus kilo meter dari Mekkah.
Untuk mencapai satu titik pantai Shoibah dari Mekkah kami harus menempuhnya melalui jalan poros Mekkah-Jizan yang berbatasan dengan Yaman. Setelah sekitar 25 kilo meter menyusuri jalan poros Mekkah-Jizan kami harus bernbelok ke kanan. Jalan sudah mengarah ke Shoibah kendati agak menyempit tapi kondisi aspal sangat bagus itu sebab kendaraan masih bisa dipacu dengan kecepatan 80-90 km/jam.
Sepanjang jalan tersebut ketika itu nyaris tanpa bangunan kami dapati, hanya padang pasir di kiri-kanan kami. Menelusuri jalan yang mengarah ke pantai tersebut rasanya seperti tidak berujung dan tidak ada lain kacuali padang pasir sejau mata memandang.
Mendekati pantai tempat tujuan baru ada tampak tiang transmisi diselingi bukut batu di kejauhan, sementara hari  sudah mendekat senja, jam sudah menunjukan mendekati waktu adzan Magrib.
Dari langit yang kuning kemerahan pelahan mulai tampak matahari yang akan menuju ke peraduannya. Pelahan tapi pasti saya saksikan matahari kian tampak bulat sempurna dengan sinarnya yang kian merah dan terus merunduk menyentuh pasir.
Dan akhirnya matahari tersebut saya saksikan betul-betul hilang ditelan  pasir.