Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reuni 212 adalah Festival Persatuan dan Perdamaian

4 Desember 2018   10:23 Diperbarui: 5 Desember 2018   15:22 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
festival perdamaian / dok pribadi

Tidak seperti Kapitra Ampera yang menyatakan akan mengadakan reuni 212 tandingan yang juga akan digelar di Monas dengan begitu mendadak. Reuni Alumni Aksi 212 Murni sudah jauh-jauh hari direncanakan dan disosialisasikan. Makanya keinginginan saya untuk berangkat menghadiri acara tersebut cukup kuat. Pernyataan beberapa teman dari luar kota yang jauh-jauh hari juga akan berangkat; memperkuat tekad saya untuk berangkat.

Ibarat naik haji kendati saya cuma seorang TKI kalau saya hadir di Arafah dalam keadaan berihram yang disertai dengan niat haji, maka itu artinya saya sudah termasuk orang yang mengerjakan atau naik haji.

Akan halnya reuni 212; saya ini bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa tapi sempat hadir ketika aksi 212, 2016 dan acara reuni 212, 2017. Jadi boleh dibilang saya adalah juga seorang alumni 212. Sejatinya alumni atau bukan tidak ada urusan siapapun menghalangi saya untuk hadir di acara reuni 212, 2018 ini.

Apalagi saya saksikan sendiri aksi 212, 2016 dan reuni 212, 2017 tahun kemarin berlangsung begitu damai, adem-ayem tidak ada hal yang aneh-aneh.

festival perdamaian / dok pri
festival perdamaian / dok pri
Namun tekad saya datang ke Monas tahun ini sempat menciut bahkan agak was-was, harus saya akui saya memang seorang penakut. Situasi yang saya rasakan itu justru setelah ada pernyataan pejabat yang menyatakan reuni 212 tidak ada relevansinya dengan nada yang ingin sekali agar reuni 212 dibatalkan.

Satu lagi pejabat negara yang berharap agar reuni 212 juga tidak diselenggarakan. Dalam pernyataannya beliau menyebutkan seolah-olah acara reuni 212 adalah hal yang menakutkan "masyarakat kita itu melihat bendera hitam sudah ketakutan" sebutnya.

Belakangan Kapitra Ampera yang sudah resmi menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berniat menggelar acara serupa yang disebutnya sebagai tandingan 212 di lokasi yang juga sama; yaitu di Monas. Karuan saja manuver Kapitra tersebut membuat suasana menjelang reuni 212 menghangat. Sampai sempat timbul perdebatan.

Buat saya justru manuver dari Kapitra ditambah sebelumnya dengan pernyataan dua pejabat tinggi tersebut yang membuat rasa takut. Bagusnya ternyata akhirnya Kapitra membatalkan niatnya.

festival perdamaian/dok pribadi
festival perdamaian/dok pribadi
Dan akhirnya pagi itu (02/12/2018) sampai juga saya ke acara reuni 212 di Monas. Seperti acara reuni tahun lalu acara berlangsung lancar, damai dengan suasana yang penuh rasa persaudaraan.

Saya temuai bocah-bocah yang ceria dengan bendera tauhid di tangannya, remaja yang penuh semangat tapi juga ceria mengibar-ngibarkan bendera berkalimat tauhid sambil shalawatan; sampai kakek-nenek dengan keceriaan yang sama.

Saya saksikan acara reuni alumni 212 yang sempat memutihkan kawasan Monumen Nasionl dan sekitarnya adalah layaknya Festival Besar Persatuan dan Perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun