Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ngabalin, Nyebelin tapi Ngangenin

17 September 2018   10:18 Diperbarui: 17 September 2018   10:32 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali Mochtar Ngabalin dari kumparan.com

Tarakhir kalau tidak salah yang diusili Ngabalin adalah urusan gerakan #2019GantiPresiden, hal  ini mencuat setelah kasus Neno Warisman yang sempat dihalangi ketika akan menghadiri gelaran acara #2019GantiPresiden di Riau. Sampai akhirnya Neno dengan terpaksa harus kembali ke Jakarta.

Atau barangkali saya saja yang "kudet". Kudet itu kurang apdet (kurang update) pak haji kata mas Djoko. Itu riwayat singkat bagaimana mulanya saya tahu tentang istilah anak milenial "kudet" yang maksudnya kurang-lebih kurang mengikuti perkembangan.

Gerakan #2019GantiPresiden menurut Ngabalin dengan jumawa disebutnya sebagai gerakan aksi makar. Peryataan Ngabalin yang keliwat semangat ini karuan saja menuai berbagai kecaman dan tanggapan dari banyak pihak. Tidak kurang dari Prof. Dr. Muhammad Mahfud MD.SH.SU. dedengkotnya pakar hukum tata negara, ikut berkomentar.

Makarnya di mana? Menurut pak Mahfud MD.

Prof Mahfud tidak setuju kalau gerakan #2019Ganti Presiden disebut sebagai gerakan aksi makar. Makar adalah kondisi dimana ada upaya menjatuhkan Presiden lewat kudeta. Beliau tidak melihat hal itu dalam gerakan #2019GantiPresiden.

Lebih dari seminggu ini mestinya banyak isu yang bisa disambar Ngabalin. Seperti pernyataan pelesetan Cawapres Sandi Uno tentang tempe setipis kartu ATM. Sandi menyebut tempe sudah setipis ATM, lantaran anjloknya nilai tukar rupiah yang membuat harga kedelai bahan baku tempe melonjak. Tempe setipis ATM tentu saja cuma perumpamaan saja untuk menyebutkan produsen tahu-tempe menciutkan bentuk tahu-tempe hasil produksinya.

Isu tentang 100.000 dapat apa, yang cukup ramai ditanggapi pro-kontra oleh Emak-emak, mestinya juga cukup mengundang pak Ngabalin untuk mengomentarinya.

Dan yang lumayan seksi, menurut saya yang mestinya tidak akan lepas dari samberan pak Ngabalin adalah pergesekan antara Cawapres Sandiaga Uno dengan Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil tentang keterlibatan kepala daerah dalam pemenangan pasangan calon Pilpres 2019, yang dilontarkan Cawapres Sandiaga Uno.

Yang pada akhirnya kita saksikan RK begitu Ridwan Kamil biasa disapa duduk dan ngopi bersama Sandiaga Uno. Suasana yang bikin sejuk.

Sepertinya isu-isu menarik tersebut luput dari pengamatan Ngabalin. Atau ngabalin sedang puasa omong? Puasa omongnya Ngabalin ini adakah atas mau-maunya sendiri atau ada pihak lain yang bisa bikin Ngabalin puasa omong?

Kalau puasa omongnya Ngabalin ini mau-maunya sendiri atau bahasa kerennya atas kesadaran sendiri, saya menaruh hormat dan salut buat beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun