Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Segar

Puasa, Kurangi Konsumsi Gorengan

24 Mei 2018   12:59 Diperbarui: 10 Juni 2018   23:44 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tahu isi/dok pribadi

Meja makan penuh sesak; sudah ada kurma, ada es sirup, teh manis, ada pula kolak, tapi tanpa ada gorengan sepertinya kurang afdol. Itulah hidangan berbuka puasa dikondisi kekinian. Gorengan sebenarnya camilan yang sederhana saja baik bahan maupun tampilannya tapi gorengan punya daya magnet luar biasa menggugah selera.

Memakan camilan berupa gorengan ini sudah jadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Gorengan sudah begitu akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Bahannya yang mudah didapat membuatnya juga relatif mudah, kalau tidak  membuat sendiri pun begitu mudahnya tukang gorengan didapat.

Bermacam gorengan yang berupa potongan tahu, tempe atau ubi jalar, pisang yang dilapis dengan tepung terigu dan masih ada lagi yang disebut risoles dan bakwan dengan bermacam varian memang menjadi teman ngopi, ngeteh atau dengan minuman dingin sekalipun paling mengasyikan sambil bercengkerama dengan keluarga, teman atau, atau tetangga.

Saat kumpul-kumpul dengan tetangga se-RT melakukan kerja bakti bersama saya ingat ada Emak-emak yang sumbang penganan diantaranya ada yang menyumbang gorengan, ternyata gorengan ludes lebih dulu ketimbang penganan lainnya.

Setiap acara senam duamingguan di Puskesmas yang biasa saya ikuti semua peserta mendapat snack setiap peserta dijatah 1 kotak, tiap kali isinya selalu tidak ketinggalan gorengan berupa tahu isi ditambah kadang lontong, kadang  risoles plus kue basah dan  air kemasan.

Pada acara senam terakhir sebagai penutupan dengan masuknya bulan Ramadhan seperti biasa setelah senam sebelum bubaran ada acara penyuluhan, kali ini temanya tentang penyakit Hipertensi.

Kesimpulan dari penyuluhan tersebut untuk mencegah terkena penyakit hipertensi dokter menganjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dengan manjaga asupan yang berkualitas, dengan banyak mengkonsumsi sayuran dan terpenting mengurangi kalau perlu tinggalkan kosumsi makanan tinggi garam dan lemak diantaranya disebut-sebut  gorengan.

Soal gorengan, sebenarnya sebagian besar masyarakat sudah mengerti dan paham betul bahwa keseringan mengkonsumsi gorengan bisa mengundang berbagai macam penyakit.

Gorengan, rasanya yang cenderung asin dan gurih dimasak dengan cara dimasak dengan minyak yang umumnya tinggi kalori. Sering mengkonsumsinya bisa berdampak tubuh akan kelebihan kalori yang  menyebabkan kegemukan atau obesitas; berujung resiko tinggi terkena penyakit stroke, diabetes dan jantung.

Satu hal lagi terlalu banyak menyantap gorengan bisa menyebabkan iritasi pada kerongkongan berujung pada batu-batuk dan lebih parah lagi radang tenggorokan. Kalau sudah seperti itu kekhusuk-an puasa bisa terganggu.

Kesimpulan dari urusan gorengan ini adalah jangan sering-sering mengkonsumsinya. Usahakan membuatnya sendiri karena bisa mengkontrol minyak yang digunakannya, upayakan minyak yang dipakai minyak baru. Atau paling tidak jangan lagi pakai minyak yang sudah berwarna  kehitaman.

Memanjakan lidah boleh-boleh saja apalagi di bulan puasa tapi jangan berlebihan. Menjaga kesehatan lebih utama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun